nusantara

Kisah Korban Perusakan Mobil oleh Oknum Bobotoh yang Hadir di Gedung Sate

Rabu, 5 Juni 2024 | 07:30 WIB
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin berbincang bersama korban perusakan mobil oleh oknum Bobotoh Vivi dan Fanny di Gedung Sate Bandung, Selasa (4/6/2024). (ANTARA/Ricky Prayoga)

HARIAN MERAPI - Korban perusakan mobil oleh oknum Bobotoh hadir di Gedung Sate Bandung, dalam acara pemberian Kadedeuh dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar pada Persib Bandung atas prestasinya menjuarai Liga 1 2023-2024.

Korban yang bernama Vivi bersama suaminya Fanny diundang oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin untuk menceritakan pengalamannya usai perayaan kemenangan Persib Bandung atas Madura United di partai final yang memastikan gelar juara itu.

"Jadi memang waktu final saat bapak-bapak ada di Madura, Bandung luar biasa macet, bahkan saya pulang ke Ciumbuleuit itu sekitar dua jam. Saya ingatkan agar tertib karena saya mendengar ada orang Bandung, hanya karena pakai plat B diacak-acak. Saat ini di sini juga ada Bu Vivi silakan berkenan maju sama suaminya silahkan," kata Bey di Gedung Sate Bandung, Selasa (4/6), seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga: Calvin Verdonk Resmi Jadi WNI, Langsung Bikin KTP dan Paspor

Akhirnya Vivi dan Fanny ke atas panggung dan berbincang dengan Bey seputar kronologis kejadian yang menyebabkan kaca di satu pintu mobil korban rusak.

Vivi menceritakan bahwa kejadian yang menimpanya tersebut, dirinya dan suami dalam perjalanan pulang ke Padalarang dengan masih merasakan euforia kemenangan setelah nonton bareng bersama masyarakat di daerah rumah kerabatnya di Jalan Padjadjaran di mana anak-anaknya juga dititipkan ketika keduanya bekerja.

Perjalanan pulang itu sendiri disebutkan Vivi, dilaksanakan sekitar pukul 22:30 WIB atau satu setengah jam setelah pertandingan, karena dirinya memang sadar mobilnya memiliki plat nomer kode B atau daerah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Baca Juga: Persib Bandung Lengkapi Gelar Juara BRI Liga 1 dengan Dua Penghargaan Individu, Ini Rinciannya

"Kami enggak langsung pulang karena memang rame dan sadar mobil platnya B walaupun orang Bandung, ditunggu sampai 22:30 WIB di rumah tante, ketika dirasa sudah agak kondusif walau kenyataannya masih padat," ucap Vivi.

Saat perjalanan pulang, lanjut Vivi, anak-anaknya telah tertidur di kursi barisan kedua sampai akhirnya kejadian tersebut pecah di tikungan Jalan Garuda ketika dicegat oleh oknum Bobotoh karena mobil keluarga itu ber-plat B.

"Kami diteriakin Plat B. Suami sebenarnya sudah buka kaca bilang saya orang Bandung dengan bahasa Sunda. Memang waktu itu kami tak pakai seragam Persib, tetapi pakai batik karena kebetulan baru pulang kerja. Saya sendiri langsung nyalain lampu mobil teriak saya ada anak kecil tolong jangan diapa-apain saya juga orang bandung gak dipeduliin, terus disamperin sama oknum itu dan ada yang mukul kaca, ada yang dorong-dorong mobil seperti itu," ucapnya.

Baca Juga: Timnas Indonesia Main Imbang Lawan Tanzania, STY: Hasil Tidak Begitu Penting

Sementara Fanny sang suami menerangkan bahwa atas kejadian tersebut, kaca pintu tengah samping kanan mobilnya pecah dan anak-anaknya mengalami syok.

"Anak-anak saat itu sedang tidur di belakang. Anak-anak takut, bahkan yang kecil sempat demam karena mungkin gak bisa tidur malamnya jadi besoknya sempat demam, tetapi sekarang alhamdulillah sudah ceria lagi mudah-mudahan tidak ada trauma. Sejauh ini hanya kaca yang rusak," kata Fanny.

Keluarga tersebut mengaku selepas kejadian pemecahan kaca tersebut, mereka tidak pulang, melainkan ke Cijerah ke rumah orang tuanya, karena merasa takut, dan baru hari Minggu baru mau untuk pulang.

Halaman:

Tags

Terkini