jawa-tengah

Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Pati Tolak Calon Tunggal, Ini Alasannya

Jumat, 10 Mei 2024 | 17:20 WIB
Presidium LSM Dewan Kota akan selalu mengawal demokratisasi Pilkada 2024 di Pati. (Alwi Alaydrus)

HARIAN MERAPI - Sebagian besar masyarakat Kabupaten Pati (Jateng) menolak jika pada pemilihan bupati/wakil bupati pada Pilkada 2024 tanggal 27 November mendatang, jika hanya muncul pasangan calon tunggal.

Mereka mengaku akan sangat kecewa jika hanya ada calon tunggal pada Pilkada 2024 karena tidak bisa mencermati visi/misi paslon, serta tidak bisa menikmati kegembiraan demokrasi.

Penolakan calon tunggal ada Pilkada 2024 diungkapkan sejumlah tokoh demokratisasi di Pati pada Jumat (10/5/2024).

Baca Juga: Kapal Dihantam Gelombang Tinggi, 3 Nelayan Pantai Sadeng Gunungkidul Diselamatkan Tim SAR. Ini Kronologinya

Sebagaimana diketahui, pada pemilihan bupati/wakil bupati 2017 lalu, di Pati terjadi pilkada dengan calon tunggal.

Pada waktu itu, semua parpol (kecuali Nasdem), mengusung paslon Haryanto/Saiful Arifin. Paslon inilah yang kemudian memenangi pemilihan, secara mutlak saat melawan kotak kosong.

Koordinator Presidium LSM Dewan Kota, Drs H Pramudya membeber, usai pelaksanaan Musyarah Rakyat (Musra) Pati, pada awal pekan lalu, pihaknya sering didatangi sejumlah tokoh masyarakat.

Yang minta disuarakan agar pada Pilkada 2024 mendatang, tidak terjadi lagi adanya pilkada dengan calon tunggal.

Baca Juga: PSSI Kecam Aksi Rasis kepada Guinea Saat Laga Melawan Timnas U-23 Indonesia pada Play Off Olimpiade Paris 2024

Menurutnya, melihat arah angin semangat dari manuver sejumlah elite parpol di Pati, maka bisa dibaca mengarah pada terbentuknya koalisi besar parpol peraih suara di DPRD.

"Sangat dimungkinkan akan terbentuk koalisi yang sepakat hanya mengajukan satu pasangan calon, seperti pada pilkada tahun 2017 lalu akan terulang Kembali," ujarnya Jumat (9/5/2024).

Cara untuk melawan supaya tidak sampai terjadi pilkada calon tunggal, tambah Pramudya, maka warga Pati harus mulai menyiapkan calon untuk mendaftar dari jalur independen (perseorangan).

Baca Juga: Tunggu Instruksi DPP, DPC PDIP Sukoharjo Siap Usung Calon di Pilkada 2024

"Mungkin dari pendaftar yang semula ke parpol, kita dorong mendaftar jalur independen. Tapi ini memerlukan kesiapan yang serius. Karena harus mencukupi dukungan, berupa foto copy KTP, sebanyak 80 ribu lembar," ucap Pramudya.

Hal senada juga diungkapkan Sekjen Persatuan Mantan Kepala Desa (Permandes), Jani Prasetyo SH. "Masyarakat akan bergerak melawan jika sampai terjadi pilkada calon tunggal," ujarnya.

Diungkapkannya, berdasar hasil pileg Febuari 2024, didapatkan perolehan suara parpol yang signifikan di kursi DPRD Pati. Yakni PDIP, PPP, PKB, PKS, Gerindera, Golkar, Nasdem, dan Partai Demokrat.

"Kalau terjadi pilkada calon tunggal, justru ini akan sangat merugikan parpol. Karena mengusung paslon, yang boleh jadi, tidak dikehendaki konstituennya," ucap Jani Prasetyo.

Baca Juga: Blak-blakan Zulhas, Kursi PAN di DPR Bertambah Berkat Dukungan Prabowo

Ketua Puser Bumi, Budi Antoro memperkirakan, paslon yang akan maju kontestasi pilkada Pati 2024, berkisar dua atau tiga. "Ini jumlah yang ideal," katanya. *

Tags

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB