sleman

Workshop Kepenulisan Bertema Melestarikan Sastra Jawa Lewat Feature dalam Rangka Hari Bahasa Ibu Internasional

Kamis, 15 Februari 2024 | 17:50 WIB
Rangkaian kegiatan workshop kepenulisan dalam rangka Hari Bahasa Ibu Internasional yang diprakarsai Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman. (Sulistyanto)

HARIAN MERAPI - Berbagai pihak biasa memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional yang telah ditetapkan UNESCO setiap tanggal 21 Februari.

Seperti halnya Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan) Kabupaten Sleman menyongsong peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional 2024 dengan menggelar workshop.

Kegiatan bernama Workshop Kepenulisan dalam rangka Hari Bahasa Ibu Internasional 2024 dengan tema, Melestarikan Sastra Jawa Lewat Feature dilaksanakan di komplek Floating Resto, Sleman, Kamis (15/2/2024).

Baca Juga: Dua orang tewas saat kuras sumur di Kabupaten Tegal Jawa Tengah, diduga menghirup gas beracun

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman Edy Winarya SSn MSi mengungkapkan, Bahasa Ibu adalah bahasa pertama yang dikuasai atau diperoleh anak.

Bahasa daerah seperti Bahasa Jawa termasuk Bahasa Ibu yang penting dijaga kelestariannya atau jangan sampai punah.

Artinya pula, di mana pun anak itu lahir, kemudian memeroleh atau menguasai bahasa pertamanya maka bahasa yang dikuasai itu merupakan Bahasa Ibu dan penting untuk dijaga agar tetap eksis.

“Kami menyelenggarakan secara rutin workshop seperti ini, dan kegiatan lain misalnya lomba dongeng dan panatacara juga bagian dari menjaga tetap lestarinya Bahasa Jawa,” papar Edy.

Baca Juga: Presiden Jokowi minta masyarakat bersabar tunggu hasil resmi Pilpres dari KPU, ini alasannya

Ditambahkan Edy, selain workshop, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan) Sleman, sebutnya, juga rutin menerbitkan Majalah Bahasa Jawa, Memetri. Dalam setahun, dapat terbit empat ataupun dua kali, disesuaikan anggaran yang tersedia.

Dengan digelarnya workshop tersebut diharapkan pula penulis di Memetri semakin banyak termasuk ada dari generasi muda, sehingga termasuk pula bagian dari regenerasi penulis yang menghasilkan tulisan-tulisan berbahasa Jawa.

Hal senada diungkap Kabid Sejarah, Bahasa Sastra dan Permuseuman Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan) Sleman, Anas Mubakkir SS menjelaskan, workshop tersebut bisa memberi manfaat dalam upaya melestarikan Bahasa Jawa.

Baca Juga: Nick Kuipers Sudah Kembali Gabung Latihan Persib Bandung Usai Alami Gangguan Kesehatan

“Peserta workshop saat ini terutama berasal dari Forum Guru Sleman Menulis, Pasbuja Kawi Merapi dan masyarakat umum terutama dari generasi muda,” ungkap Anas.

Halaman:

Tags

Terkini