HARIAN MERAPI - Ribuan masyarakat yang tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah Yogyakarta mengelar aksi 100 hari genosida di Gaza oleh Israel, di titik Nol Km Yogyakarta, Sabtu (13/1/2024) pagi.
Dalam aksi 100 hari genosida di Gaza oleh Israel, juga ditampilkan aksi teatrikal para peserta aksi berbaring yang menggambarkan peristiwa keadaan di palestina.
Mereka peserta aksi 100 hari genosida di Gaza oleh Israel juga menuntut Pengadilan Internasional ikut berperan agar keadilan bisa segera ditegakkan.
Baca Juga: Ini Tekad Pemain PSS Sleman Hokky Caraka Bersama Timnas Indonesia di Piala Asia 2024
Ustadz Ridwan Hamidi dalam orasinya, Kemenkes Palestina di Jalur Gaza, Rabu (10/1/2024) mengumumkan 23.210 orang meninggal di Jalur Gaza.
Di antaranya 10.000 anak-anak, 7.000 wanita, 326 tenaga medis.
"Kemudian 45 personel tim SAR dan 112 jurnalis, sedangkan korban luka-luka lebih dari 59.000 orang, 70 Persen korban adalah anak-anak dan wanita," katanya.
Di samping itu, genosida yang terus berlanjut di Gaza semakin diperparah oleh sejumlah faktor.
Termasuk sistem kesehatan yang rapuh, akses terbatas terhadap kebutuhan dasar dan dampak merusak dari konflik terakhir.
Bahkan, lanjut Ustadz Ridwan populasi sipil, terutama anak-anak dan kelompok rentan menanggung beban berat krisis dengan akses terhadap makanan, air bersih dan perawatan media semakin sulit ditemukan.
"Dalam situasi yang sangat serius itu. Kami mengutuk keras kekejaman zionis Israel termasuk kategori genosida karena dimaksudkan menghancurkan sebagian besar kelompok nasional, ras dan etnis Palestina," katanya.
Baca Juga: Gedung administrasi dan arsip di RS Panti Nugroho, Pakem Sleman terbakar
Sementara itu Sofyan Setyodarmawan menambahkan tujuan aksi ini digelar untuk, memupuk rasa empati bangsa Indonesia khususnya masyarakat di DIY terhadap seluruh masyarakat yang ada di Palestina.