Baca Juga: BMKG Prakirakan Sejumlah Provinsi Alami Hujan Hari Ini
Pada musim Pemilihan Legislatif (Pileg), Makam Nyi Ageng Serang selalu
ramai peziarah.
Namun demikian, menurut Suwaldi saat ini Makam Nyi Ageng Serang di
Padukuhan Beku ini sepi peziarah.
Juru kunci dar generasi ketiga ini menyebutkan, Makam Nyi Ageng Serang
sepi peziarah sejak terjadi pandemi Covd-19.
"Makam ini hanya ramai kalau ada upacara bendera peringatan Hari
Pahlawan," kata Suwaldi.
Baca Juga: Tren Kemenangan Aston Villa Berlanjut, Unai Emery Sulit Berkata-kata
Kompleks Makam Nyi Ageng Serang di Bukit Trajumas Padukuhan Beku,
memang cukup luas.
Di dalam kompleks Makam Nyi Ageng Serang itu ada dua bangunan joglo
besar, dengan halaman yang luas.
Satu bangunan joglo sebelah timur merupakan Makam Nyi Ageng Serang dan
para putra serta cucu.
Sedangkan bangunan joglo satu lagi di sebelah barat merupakan Makam
Nyi Natapraja, Panembahan Natapraja, dan lainnya.
Baca Juga: Gagal Taklukkan Manchester United, Pemuncak Klasemen Liverpool Digeser Arsenal
Menurut Suwaldi, di bangunan joglo sebelah barat itu juga terdapat
makam Pangeran Kusumo Wijoyo, suami dari Nyi Ageng Serang.
"Makam Pangeran Kusumo Wijoyo ini semula di Sragen Jawa Tengah, lalu
dipindahkan ke sini," kata Suwaldi.
Makam Nyi Ageng Serang yang pernah menjadi tempat tirakat Soeharto,
tentu saja menjadi tanda jika pejuang bernama asli RA Kustiah itu
bukan orang biasa. *