HARIAN MERAPI - Serangan Israel ke Jalur Gaza mengakibatkan banyak korban tewas, terutama warga sipil yang terdiri anak-anak dan perempuan.
Sejumlah negara memberi perhatian serius atas situasi ini. Jerman, misalnya, sangat prihatin dengan kondisi di Gaza yang makin mencekam.
Berkenaan itu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyuarakan keprihatinan mendalam atas memburuknya situasi di Gaza.
Menlu Jerman pun mendesak tentara Israel lebih melindungi lagi warga sipil Gaza.
"Menyerukan masyarakat mencari perlindungan itu tak cukup, karena kenyataannya di lapangan hampir tidak ada perlindungan yang bisa diberikan," kata dia dalam X.
Baerbock menyoroti betapa mendesaknya situasi tersebut dengan menyatakan "situasi masyarakat di Gaza menjadi semakin menyedihkan dari hari ke hari."
"Perempuan dan anak-anak adalah yang paling menderita. Merekalah yang terakhir makan dan yang pertama meninggal dunia," sambung dia.
Baca Juga: Impian Mohamad Hidayat Rifai Membawa Brand CRSL Semakin Mendunia
Untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang kian parah, Baerbock menyatakan Jerman menambah komitmennya untuk memberikan bantuan ke wilayah Palestina, dengan tahun ini mengalokasikan 179 juta euro (Rp3 triliun).
“Sebagai komunitas internasional, kami harus menempuh segala cara demi meringankan penderitaan ini dan memastikan lebih banyak lagi bantuan mencapai Gaza,” tegasnya.
Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama sepekan dengan Hamas.
Baca Juga: Tottenham Hotspur Akhiri Rentetan Hasil Buruk, Tekuk Newcastle United 4-1
Setidaknya 17.700 warga Palestina tewas dan lebih dari 48.780 lain luka-luka, sedangkan Israel kehilangan 1.200 nyawa.*