Dihubungi terpisah, Direktur Perumda Aneka Usaha, Suharyanto mengatakan, ide pengelolaan sampah organik menjadi pupuk memang menarik untuk dilakukan.
Terlebih, persoalan tumpukan sampah masih menjadi PR di Kulon Progo hingga saat ini.
"Hanya saja, kami terkendala standarisasi SNI nya. Saat ini pengelolaan sampah juga sudah dipegang Dinas Lingkungan Hidup (DLH)," katanya.
Selain itu, lanjut Suharyanto, pengelolaan sampah juga membutuhkan teknologi yang mumpuni dengan biaya mahal.
Aneka Usaha perlu menggandeng pihak yang bersedia menyiapkan teknologi tersebut.
Padahal menurut Suharyanto, penjualan pupuk organik di Kulon Progo saat ini masih rendah karena tidak banyak petani yang mau menggunakannya.
Baca Juga: TPA Transisi di Piyungan Rampung Akhir Bulan Oktober, Kota Yogyakarta Dapat Tambahan Kuota 30 Ton
"Kalau kemudian ada penugasan ke kami dengan dibiayai APBD, kami siap," tegasnya. *