HARIAN MERAPI - Komisi II DPRD Kulon Progo mendorong Perumda Aneka Usaha untuk berinovasi demi menambah penghasilan yang bisa disetorkan menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Salah satunya Perumda Aneka Usaha didorong DPRD Kulon Progo untuk mengelola sampah organik menjadi pupuk.
Ketua Komisi II DPRD Kulon Progo, Yuliantoro menegaskan, direktur Perumda Aneka Usaha harus berpikir keras, berpikir cerdas, melakukan efisiensi serta berinovasi terkait program yang perlu dikedepankan.
Baca Juga: Anies-Muhaimin akan bertanding dengan kompetitif dalam Pilpres 2024, begini kata Sekjen PKS
Sebab sejauh ini, perusahaan daerah tersebut belum bisa menyumbang PAD sesuai yang diharapkan.
"Aneka Usaha saya usulkan untuk mengelola sampah di Kulon Progo yang saat ini masih menjadi masalah besar," kata Yuliantoro, Senin (30/10/2023).
"Perlu diketahui, dari seluruh volume sampah di Kulon Progo, 60 persennya adalah sampah organik yang bisa diolah menjadi pupuk," lanjutnya.
Dalam pengolahan sampah organik ini, lanjutnya, Perumda Aneka Usaha bisa menggandeng OPD lain seperti Dinas Perdagangan dan Dinas Pertanian.
Baca Juga: Benarkah Khofifah bergabung dalam TPN Ganjar-Mahfud, begini penjelasan Masinton
Pupuk organik yang dihasilkan dapat dibeli Dinas Pertanian kemudian diperbantukan ke petani-petani di Kulon Progo.
"Ya tidak kemudian gratis, tapi ada subsidi dari Pemkab 50 persen misalnya. Kalau belum BEP, bisa minta APBD," imbuh Yuliantoro.
Politisi PDIP ini menyebut, sampah yang berpotensi untuk diolah Perumda Aneka Usaha tidak hanya organik saja namun juga non organik.
Baca Juga: Gibran belum juga kembalikan KTA PDIP, Masinton Pasaribu tak persoalkan, ini alasannya
Jika berhasil termanfaatkan dengan baik, pihaknya meyakini Aneka Usaha bisa bangkit dan memperoleh pendapatan yang cukup banyak untuk disetorkan menjadi PAD.
"Tapi di sisi lain, kegiatan perekonomian yang lain juga harus tetap diusahakan. Manajemen perlu diperbaharui, efisiensi ditingkatkan, kemudian inovasinya dicari," tegas Yuliantoro.