HARIAN MERAPI - DPRD Kulon Progo berupaya mendorong para perempuan di wilayah ini untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024. Kaum perempuan harus menggunakan haknya untuk memilih calon yang berkualitas demi kemajuan daerah juga bangsa.
Ketua Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) DPRD Kulon Progo, Ratna Purwaningsih mengatakan, perempuan perlu berpartisipasi dalam kancah politik mengingat keberadaan perempuan dalam lembaga legislatif berpengaruh pada pengambilan keputusan kebijakan daerah. Terlebih, jumlah suara perempuan dalam Pemilu lebih banyak dibandingkan laki-laki.
"Keberadaan perempuan di parlemen otomatis akan mempengaruhi program-program bagi kaum perempuan. Misalnya kucuran anggaran untuk organisasi perempuan," kata Ratna dalam Semiloka KPP DPRD Kulon Progo bertema 'Mendorong Partisipasi Perempuan dalam Pemilu 2024' di RM Kampung-Ku, Punukan, Beji, Wates, Kamis (24/8/2023).
Baca Juga: Gara-gara Menolak Pemberian Susu Kemasan, Seorang Pemuda Jadi Korban Penganiayaan
Ratna berharap, perempuan di Kulon Progo menjadi pemilih cerdas. Terutama, dalam menyikapi isu-isu yang beredar di masyarakat.
Ketua DPRD Kulon Progo, Akhir Nuryati menambahkan, semiloka digelar dengan mengundang perwakilan organisasi perempuan di Kulon Progo agar dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam Pemilu 2024. Hak suara para perempuan sangat menentukan tata kelola NKRI secara menyeluruh.
"Kaum perempuan akan memilih calon legislatif di Kulon Progo dan DIY, memilih kepala daerah, anggota DPD juga presiden. Para perempuan harus bijak dan cerdas serta tidak menjadi korban pengaruh politik," tegas Akhid.
Baca Juga: Tiga nelayan Pemalang yang hilang, bisa selamat dengan papan rakit, ini ceritanya
Ia menambahkan, kaum perempuan boleh berbeda pilihan dalam menggunakan hak suaranya. Namun diharapkan, hak suara tersebut bisa digunakan secara tepat dengan mempertimbangkan kualitas dan kapabilitas calon bukan semata memandang fisik.
"Anggaran yang dikucurkan untuk Pemilu 2024 sangat besar. Untuk Pilkada saja mencapai Rp 44 miliar. Sangat disayangkan kalau hak pilih ibu-ibu tidak digunakan," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Divisi Partisipasi Masyarakat, KPU Kulon Progo, Hidayatut Thoyyibah mengatakan, jumlah pemilih perempuan di Kulon Progo lebih tinggi dari pemilih laki-laki, yakni mencapai lebih dari 50 persen dari total pemilih Kulon Progo.
Karenanya, Pemilu 2024 merupakan peluang bagi para perempuan di daerah ini untuk diwakili aspirasinya.
"Harapan saya, keterwakilan perempuan dalam Pemilu 2024 bisa lebih tinggi sehingga aspirasi perempuan bisa berperan dalam kemajuan Kulon Progo," ucapnya. *