Erick Thohir bersama Gus Miftah berdoa untuk persatuan dan ukhuwah Bangsa Indonesia

photo author
- Sabtu, 12 Agustus 2023 | 08:09 WIB
Menteri Erick Thohir dan Gus Miftah saat hadir di Masjid At Thohir dalam rangka Kajian Umum bertemakan 'Menjaga Kesatuan dengan Ukuwah Bangsa' (Istimewa)
Menteri Erick Thohir dan Gus Miftah saat hadir di Masjid At Thohir dalam rangka Kajian Umum bertemakan 'Menjaga Kesatuan dengan Ukuwah Bangsa' (Istimewa)

HARIAN MERAPI - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Mubaligh Miftah Maulana Habiburrahman yang akrab disapa Gus Miftah hadir di Masjid At Thohir dalam rangka Kajian Umum bertemakan 'Menjaga Kesatuan dengan Ukuwah Bangsa'.

Dalam acara yang dihadiri ribuan jamaah At Thohir itu, mereka berdoa agar persatuan bangsa Indonesia tetap terjaga.

"Selepas salat Jumat kami bersalawat bersama Gus Miftah dari Masjid At-Thohir, berdoa untuk persatuan dan ukhuwah bangsa Indonesia," ujar Erick Thohir di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (11/08/2023).

Baca Juga: Pakar SEVIMA Wahyudi Agustiono menilai perlunya memanfaatkan Artificial Intelligence untuk kemajuan bangsa

Erick pun menyampaikan terimakasih kepada Gus Miftah yang telah berkenan hadir di Masjid yang dibangun untuk mengenang Almarhum Muhammad Thohir itu.

"Suwun Gus, sudah menyempatkan hadir membagi ilmu di masjid kami. Bismillah, untuk Indonesia yang sejuk, tentram, dan optimistis," ujarnya.

Sementara itu dalam ceramahnya, Gus Miftah mengajak warga negara Indonesia untuk mewaspadai pihak yang mendalami faham radikal.

Itu perlu karena penganut radikalisme cenderung tidak suka atas keharmonisan antarumat beragama dan suku bangsa yang saat ini sudah sangat berkembang di Indonesia.

Mubaligh dan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta ini menyebutkan terdapat lima ciri orang yang radikal.

Baca Juga: Kabar baik, hingga Juli 2023 APBN catatkan surplus Rp153,5 triliun atau 0,72 persen dari PDB

Ciri pertama orang radikal, menurut Gus Miftah adalah tidak menerima khilafiyah atau perbedaan pendapat, pandangan, atau sikap. Sikap ini terkadang muncul pada persoalan tata cara sholat, seperti tahiyat atau doa qunut.

"Padahal empat imam mazhab: Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali sendiri berbeda-beda. Silahkan pilih mau pakai imam yang mana. Salah seorang imam menegaskan, ikuti imam dimana kita berada saat beribadah," tutur Gus Miftah.

Ciri kedua orang radikal, ujar Gus Miftah, adalah tidak memiliki dasar keilmuaan. Namun, mereka kerap berdalih mengatasnamakan Alquran dan Hadist.

"Contohnya, ada yang menganggap musrik siapapun yang menyanyikan lagu Padamu Negeri. Padahal hasil dari menyanyikan lagu itu adalah cinta kepada Tanah Air, bukan ibadah?" katanya.

Menurut Gus Miftah, Rasulullah saat meninggalkan Makkah, berdoa sambil menangis dari atas nukit,

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X