26 kasus TPPO di wilayah Jateng berhasil dibongkar, begini modusnya

photo author
- Senin, 12 Juni 2023 | 11:00 WIB
Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol. Abiyoso Seno Aji (kanan) menjelaskan pengungkapan tindak pidana perdagangan orang di wilayah Jawa Tengah pada beberapa waktu terakhir saat pers rilis di Mapolda Jateng di Semarang, Senin (12/6/2023). ( ANTARA/ I.C.Senjaya.)
Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol. Abiyoso Seno Aji (kanan) menjelaskan pengungkapan tindak pidana perdagangan orang di wilayah Jawa Tengah pada beberapa waktu terakhir saat pers rilis di Mapolda Jateng di Semarang, Senin (12/6/2023). ( ANTARA/ I.C.Senjaya.)



HARIAN MERAPI - Kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Jawa Tengah (Jateng) ternyata angkanya cukup tinggi.


Modusnya memberangkatkan pekerja imigran Indonesia (PMI) dengan gaji tinggi untuk dipekerjakan di perusahaan.


Berdasar catatan Polda Jateng, sedikitnya ada 26 kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus pemberangkatan pekerja migran Indonesia di berbagai wilayah di Jawa Tengah dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Juga: Marquez gagal capai finsish di MotoGP, mengaku kecewa, ini ungkapannya

Informasi tersebut disampaikan Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol. Abiyoso Seno Aji di Semarang, Senin.
Ia mengatakan 33 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dari 26 perkara yang diungkap itu.

"Jumlah korban TPPO dari 26 kasus yang ditangani itu mencapai 1.305 orang," kata Ketua Satgas TPPO Polda Jawa Tengah itu.

Dari jumlah korban sebanyak itu, lanjut dia, 1.137 orang sudah sempat diberangkatkan ke luar negeri seperti di wilayah Eropa, Amerika, dan berbagai negara di Asia.

Baca Juga: Aneh, melukai diri sendiri hanya untuk cari perhatian teman, seperti ini kasusnya

Sementara sisanya, kata dia, belum sempat diberangkatkan ke luar negeri.

Adapun puluhan tersangka yang sudah ditetapkan itu, menurut dia, terdiri atas perusahaan dan perorangan.

"Para tersangka itu tidak memiliki izin untuk memberangkatkan tenaga migran maupun memberangkatkan tidak sesuai dengan dokumen yang ditentukan," katanya.

Ia mencontohkan pekerja migran yang diberangkatkan ke luar negeri namun tidak sesuai dengan visa maupun paspor yang dimiliki.

Selain itu, lanjut dia, terdapat pula pekerja migran yang dipekerjakan tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki dan tidak sesuai dengan yang dijanjikan.

Baca Juga: Hobi Makan Kol Goreng? Berikut Lima Efek Samping Terlalu Banyak Makan Kubis yang Digoreng

Para tersangka dalam tindak pidana ini selanjutnya dijerat dengan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana pemberantasan orang dan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2017 tentang perlindungan tenaga migran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X