HARIAN MERAPI - Dari 16 Deswita yang sudah ditetapkan Bupati Pati sebagai Desa Wisata, secara bertahap dilaksanakan pembinaan. Dimulai Deswita Gulangpongge Kecamatan Gunungwungkal, dan Bakaran Wetan Kecamatan Juwana.
"Materi pembinaan terfokus pada pengembangan dan peningkatan SDM. Sehingga memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan yang berkunjung," kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekraf Ahli Muda Dinporapar Pati, Kunardi SE, Minggu (28/5/2023).
Dijelaskannya, tempat-tempat usaha, seperti batik, mulai mendapat perhatian wisatawan. Mereka berdatangan secara rombongan. Sehingga perlu peningkatan profesionalisme pelayanan dalam mengelola desa wisata.
"Maka Dinporapar Pati terus melaksanakan pembinaan SDM Pengelola dan Pokdarwis" tegas Kunardi.
Dari pelaksanaan pembinaan SDM di Pokdarwis, tambahnya, munimal pengelola dan pokdarwis paham tentang Sapta Pesona. Yakni masalah aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan.
Menurutnya lagi, kunci sukses dalam pengelolaan tempat wisata, meliputi daya tarik wisata layak jual, adanya sarpras pendukung yang ideal, pengelola yang trampil dan promosi yang gencar.
Enam belas desa yang ditetapkan sebagai Deswita, terdiri Talun kecamatan Kayen, Larangan (Tambakromo), Kedumulyo (Sukolilo), Pekuwon dan Bakaran Wetan (Juwana). Kemudian Mojoagung dan Kertomulya (Trangkil), Tluwuk (Wedarijaksa), Tunggulsari dan Sambiroto (Tayu) Jrahi dan Gulangpongge, Sidomulyo (Gunungwungkal. Serta Klakahkasihan, Bageng dan Pohgading kecamatan Gembong. (*)