Kasus penembakan di Kantor Pusat MUI, RS Polri uji laboratorium organ pelaku. Bagaimana hasilnya?

photo author
- Rabu, 3 Mei 2023 | 18:25 WIB
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK I Raden Said Sukanto (RS Polri) Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto saat memberikan keterangan pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (3/5/2023).  (ANTARA/Syaiful Hakim)
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK I Raden Said Sukanto (RS Polri) Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto saat memberikan keterangan pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (3/5/2023). (ANTARA/Syaiful Hakim)

HARIAN MERAPI - Untuk memastikan penyebab kematian pelaku penembakan di Kantor Pusat MUI, Rumah Sakit Bhayangkara TK I Raden Said Sukanto (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, masih melakukan pendalaman.

Pendalaman deilakukan dengan melakukan uji laboratorium terhadap organ pelaku berinisial M (60).

"Kemarin sudah (selesai) kita lakukan autopsi. Kita masih perlu pendalaman untuk pemeriksaan laboratorium dari organ-organ," kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto di RS Polri, Jakarta Timur, Rabu (3/5/2023).

Baca Juga: Gua Jaran Dieng Plateau Jawa Tengah, konon bisa mudahkan suami istri punya keturunan, ceritanya begini

Uji laboratorium patologi anatomi tersebut dilakukan dengan mengambil sampel organ jantung dan paru yang dapat menjelaskan penyebab kematian seseorang secara medis.

Nantinya hasil uji laboratorium patologi anatomi akan diserahkan berikut hasil autopsi berupa dokumen visum et repertum kepada penyidik yang menangani perkara penembakan.

"Jadi, saat kejadian kan si pelaku menembakkan diketahui orang banyak. Kemudian lari, lalu pingsan. Artinya sejak dia menembak sampai jatuh ini kenapa penyebabnya," ujar Jenderal bintang satu itu.

Baca Juga: Masyarakat di pesisir selatan Jateng-DIY diminta waspadai banjir rob pada 5-11 Mei

Terkait dugaan pelaku meninggal akibat asma karena penyidik menemukan obat-obatan asma pada tas, kata dia, tim dokter forensik menyatakan belum dapat memastikan penyebab kematiannya karena proses uji laboratorium patologi anatomi masih berjalan.

"Di tas ada obat-obatan asma. Jadi patologi anatomi sebenarnya asma yang bisa membunuh itu nanti pengaruhnya ke jantung. Jadi nanti hasil pemeriksaan patologi bisa menjawab," kata Haryanto.

Untuk diketahui, seorang pria berinisial M melakukan penembakan ke kantor MUI di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (2/5).

Baca Juga: Sederet telaga keramat di kawasan Dieng Plateau Jawa Tengah, Balekambang paling sakral

Aksi tersebut langsung menyita perhatian Polres Metro Jakarta Pusat. Jajaran Polres pun akhirnya mendatangi lokasi untuk memeriksa Tempat Kejadian Perkara.

Sesampai di lokasi, polisi telah menemukan pelaku dalam kondisi tidak sadarkan diri. M lantas dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati sebelum dinyatakan meninggal dunia

"Kami belum menyimpulkan (penyebab kematian tersangka) ya. Sekali lagi jangan salah, kami belum menyimpulkan, " kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat konferensi pers di Polsek Menteng Jakarta Pusat, Selasa (2/5).(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X