Siaga tempur di Papua bukan operasi militer, tetapi....

photo author
- Rabu, 26 April 2023 | 22:35 WIB
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono seusai memimpin rapat soal Papua di Istana Wakil Presidewn Jakarta pada Rabu (26/4/2023).  (ANTARA/Desca Lidya Natalia )
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono seusai memimpin rapat soal Papua di Istana Wakil Presidewn Jakarta pada Rabu (26/4/2023). (ANTARA/Desca Lidya Natalia )

HARIAN MERAPI - Penetapan status siaga tempur bagi prajurit TNI di tanah Papua bukanlah pelaksanaan operasi militer.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan hal tersebut usai menghadiri rapat soal Papua yang dipimpin oleh Wapres Ma'ruf Amin, Rabu (26/4/2023).

"Siaga tempur, ditekankan lagi, kan selama ini kita sampaikan operasi teritorial, operasi komunikasi sosial, karena masyarakatnya di situ kerawanan-nya tidak tinggi, tapi khusus daerah-daerah tertentu yang kerawanan tinggi, ya kita tekankan lagi kepada mereka untuk siaga tempur," kata Yudo Margono.

Baca Juga: WhatsApp luncurkan fitur baru multiperangkat, satu akun bisa digunakan untuk beberapa ponsel

Sebagaimana diketahui, Yudo Margono mengumumkan siaga tempur pada 18 April 2023 di daerah-daerah di Papua yang dinilai rawan teror dan serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau kelompok separatis teroris.

"Itu kan penekanan, bukan operasi militer, jadi jangan dipelesetkan itu operasi militer, bukan belum operasi militer. Siaga tempur itu untuk menumbuhkan naluri militer pada para prajurit," ucap Yudo.

Yudo menyebut siaga tempur perlu untuk memperkuat naluri bertempur para prajurit apalagi jika mereka diserang oleh KKB.

Baca Juga: Kejadian mistis Wintolo menambang pasir tiba-tiba datang banjir bandang, aneh dia bisa selamat karena .......

"Itu kan bukan operasi militer, siaga tempur, siaga tempur itu kan untuk pasukan kita sendiri supaya siaga sewaktu-waktu diserang. TNI ini kan harus selalu siaga pasukan itu," tambah Yudo.

Yudo pun mengungkapkan status siaga tempur bukan berarti prajurit TNI akan bertindak ofensif.

"Bukan ofensif, kita tetap defensif, tapi mereka harus siap karena memang di daerah yang kerawanan-nya tinggi sehingga harus siaga tempur tadi," tutur Yudo.

Baca Juga: Jumlah kendaraan ke Jakarta melalui GT Cikampek, naik 217,4 persen dibandingkan lalu lintas normal

Penetapan status siaga tempur itu dilakukan pasca gugurnya lima prajurit dari Yonif 321/GT akibat penyerangan yang dilakukan oleh KKB atau kelompok separatis teroris (KST) ​​​​​pada pertengahan April 2023 di Mugi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Kelima prajurit tersebut gugur saat menjalankan operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air, Phillip Mehrtens, yang disandera KKB sejak Februari 2023. Mereka adalah Pratu Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, Prada Sukra dan Pratu F.

Para prajurit yang gugur itu tergabung dalam 36 prajurit Satuan Tugas (Satgas) Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) yang bertugas menyisir wilayah Mugi-man, Nduga, Papua, pada 15 April 2023. Namun, saat mereka menjalani tugasnya, KKB atau KST menghadang dan menyerang pasukan TNI itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X