Terjadi 25 peristiwa bencana di Temanggung sepanjang November 2025

photo author
- Minggu, 23 November 2025 | 19:00 WIB
Petugas membersihkan puing akibat bencana alam (Foto: Istimewa)
Petugas membersihkan puing akibat bencana alam (Foto: Istimewa)

HARIAN MERAPI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung mencatat sepanjang 1 November hingga 20 November 2025 terjadi 25 kali bencana. Kerugian jutaan rupiah dan tidak ada korban jiwa dan luka pada kejadian itu.

Kepala pelaksana harian BPBD Kabupaten Temanggung Totok Nursetyanto mengatakan bencana didominasi tanah longsor yang mencapai 22 kejadian sementara cuaca ekstrem 3 kejadian. Satu dari 22 kejadian adalah tanah longsor akibat banjir.

"Banjir yang mengakibatkan tanah longsor ini terjadi di Dusun Nglarangan Rt 07 RW 01 Desa Nglarangan Kecamatan Tretep pada 7 Nov 2025 lalu," kata Totok Nursetyanto. Minggu (23/11/2025).

Dia menyampaikan BPBD gencarkan sosialisasi prakiraan cuaca selain pelatihan mitigasi bencana pada warga. Desa tangguh bencana di kabupaten tersebut telah terbentuk sekitar 34 desa, sementara 43 desa dalam rintisan.

Baca Juga: Guru profesional wujudkan Indonesia kuat

"Kami targetkan desa yang berada di daerah rawan bencana alam untuk terbentuk desa tangguh bencana," kata dia.

Dia menyampaikan pelatihan mitigasi bencana terus dilakukan di desa-desa rawan bencana, dengan melibatkan linmas, tokoh masyarakat, karang taruna dan PKK.

Selain itu, lanjutnya, pelatihan mitigasi bencana juga dilakukan di sekolah-sekolah yang terletak di daerah rawan bencana dengan peserta siswa-siswi sekolah tersebut.

"Pelatihan antara lain, mengenal dan deteksi dini bencana, penanganan saat kejadian dan pasca bencana," kata dia.

Baca Juga: Beberap letusan masih terjadi, Gunung Semeru masih berstatus Awas

Dia mengatakan kejadian bencana terbanyak di Kecamatan Wonoboyo dan Tretep masing-masing 5 kejadian didominasi longsor, Kecamatan Ngadirejo 3 kejadian.

Kecamatan Kaloran, Temanggung, Kandangan dan Gemawang masing-masing 2. Sedangkan Kecamatan Bansari, Pringsurat dan Bulu masing-masing 1 kejadian.

Totok mengingatkan pada warga untuk meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya bencana alam. Jika ada tanda-tanda akan terjadi untuk dapat menyingkir ke tempat aman. Hal ini untuk mengurangi resiko korban, dan kerugian. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X