"Ini dilakukan secara organik, memanfaatkan teknologi, dan dengan SOP pemupukan yang sesuai kebutuhan," kata Prof Hariyadi, saat meninjau tanaman padi HMS 700 di Bulak Pengklik.
Dia menceritakan, varietas unggul Padi HMS 700 mulai dikembangkan sejak tahun 2010 dengan nama awal Bunda Srimadim, singkatan dari Benih Unggul Nusantara Dimensi Alam.
"Sejak tahun 2013, namanya kemudian diganti menjadi Padi HMS 700, singkatan dari Hidup Makmur Sejahtera, dan angka 700 merupakan jumlah bulir padi yang mampu dihasilkan per batang malai," ungkapnya.
Menurutnya, Padi HMS 700 saat ini merupakan generasi ketiga sehingga jauh lebih baik dari generasi pertama.
Baca Juga: Kasus dugaan korupsi di BPKH, KPK akan dalami perbedaan harga dengan negara lain
"Kalau dulu kulit padi terlalu tebal, sekarang sudah jauh lebih baik, dengan jumlah anakan yang banyak sehingga berpotensi mengasikan panen yang jauh lebih banyak dari padi umumnya," katanya.
Dia pun berharap, Padi HMS 700 yang ditanam di Bulak Pengklik Madurejo kerja sama sama dengan pemerintah desa setempat dan Yayasan Damandiri, bisa berhasil sesuai target yang diharapkan. *