HARIAN MERAPI - Keterlibatan kaum perempuan dalam pembangunnan khususnya menopang perekonomian masyarakat sangat dibutuhkan. Potensi lokal terutama hasil pertanian dapat dikelola lebih maksimal melalui pemberdayaan perempuan.
Hal ini ditegaskan Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sleman, Ani Martanti ST saat menyerahkan bantuan peralatan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Sumber Makmur, Dusun Cepet, Padukuhan Beneran, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Senin (10/11/2025).
Acara tersebut dikemas dengan pelatihan pembuatan olahan makanan dengan bahan dasar singkong serta olahan daging ayam. Sedangkan tema pada kegiatan tersebut yaitu Peningkatan Kapasitas Masyarakat Usaha Ekonomi Produktif, dengan menghadirkan pelatih Taufik Daryatno, pemilik catering Zazito.
Hadir pada kesempatan tersebut Ulu ulu (Kasi Kesejahteraan) Kalurahan Purwobinangun, Warsono mewakili lurah setempat R Heri Suasana serta Kepala Dusun (Kadus) Padukuhan Beneran Cepet, Ibnu Sholikin.
Baca Juga: Pemerintah diminta cepat selesaikan cepat perundungan
Menurut Ani Martanti, saat ini sudah banyak kaum perempuan atau ibu-ibu yang bergerak di bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) maupun bergabung dengan KWT.
Potensi ini perlu didorong agar berkembang pesat, berdaya saing yang berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
“Sekarang banyak produk-produk olahan dari UMKM maupun KWT. Oleh karena itu pemerintah juga harus hadir untuk ikut mendorong perkembangan usaha masyarakat ini baik melalui pelatihan peningkatan hasil olahan hingga pemasaran,” katanya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan, kolaborasi nyata antara pemerintah melalui dinas terkait dan DPRD untuk menampung aspirasi sangat penting. Pokok-pokok pikiran (pokir) untuk dipertegas lagi dalam rangka pengembangan UMKM maupun KWT.
Baca Juga: Terdesak kebutuhan ekonomi, dua seebgram cantik curi motor temannya
“Pemerintah Kabupaten Sleman telah menunjukkan komitmennya mendorong ekonomi masyarakat. Beberapa pos anggaran dapat diakses melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) maupun pokok-pokok pikiran (pokir),” tegasnya.
Pada kesempatan itu Ani berpesan, setelah mendapat pelatihan agar diterapkan serta terus dikembangkan. Begitu pula bantuan peralatan memasak supaya dirawat dengan baik, sehingga tidak mudah rusak.
“Setelah pelatihan ini, keterampilan ini dapat dikembangkan, membuat produk dan dipasarkan. Minimal, jika ada hajatan sudah dapat masak berbagai olahan yang didapat dari pelatihan ini,” ujarnya.
Ulu ulu Kalurahan Puwobinangun, Warsono menambahkan, bantuan pelatihan peningkatan kapasitas ini bersumber dari BKK Kabupaten Sleman melalui aspirasi Ani Martanti. Dana senilai Rp 10.000.000 tersebut digunakan untuk pelatihan pembuatan olahan makanan, dan pembelian alat memasak yang mereka butuhkan.
Baca Juga: Grand Filano, Skutik Kalcer Anti Ribet Buat Anak Muda Jaman Now