Lebih lanjut, Prasetyo juga menyinggung adanya persoalan terkait mutu beras di sejumlah gudang milik Perum Bulog.
Politisi partai Gerindra itu tak membantah bahwa beberapa gudang penyimpanan memang memerlukan perbaikan dan peningkatan kapasitas.
“Perlu kita sadari bahwa gudang-gudang kita juga beberapa pada kondisi memang perlu perbaikan, termasuk penambahan pembangunan gudang baru yang kita rencanakan ada di 100 tempat,” ucapnya.
Menjelang akhir tahun, pemerintah memperkirakan akan kembali memasuki masa panen besar.
Baca Juga: Kabar gembira! Menkeu Purbaya tidak naikkan harga rokok pada 2026, ini alasannya....
Oleh karena itu, pemerintah berencana mempercepat pembangunan gudang baru di berbagai daerah untuk memastikan pasokan dan cadangan pangan tetap aman.
“Termasuk teman-teman TNI dan Polri diminta untuk membuat gudang-gudang inovasi, termasuk kami berkoordinasi dengan Mendagri sampai ke level kades di mana sentra-sentra penghasil pangan untuk kita galakkan seperti dulu,” tutut Prasetyo.
“Kita harus punya lumbung pangan di desa masing-masing agar kita betul-betul mandiri pangan,” lanjutnya.
Andi Amran Sulaiman Resmi Rangkap Jabatan
Baca Juga: Bank Himbara 'ngebut' salurkan dana pemerintah Rp200 T, begini kata Menkeu Purbaya
Dalam Keppres Nomor 116/P Tahun 2025, Presiden Prabowo tidak hanya memberhentikan Arief Prasetyo dengan hormat, tetapi juga secara resmi mengangkat Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk merangkap jabatan sebagai Kepala Bapanas.
“Memberhentikan dengan hormat Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Badan Pangan Nasional, disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut,” demikian isi salinan Keppres yang telah diterima sejumlah pihak.
Penunjukan Amran sebagai Kepala Bapanas diharapkan dapat memperkuat koordinasi lintas sektor pangan dan mempercepat implementasi kebijakan strategis yang berkaitan dengan produksi, distribusi, serta stabilitas harga bahan pokok nasional.
Baca Juga: Kasus pengancaman terhadap Erika Carlina, DJ Panda dipanggil Polda Metro pada Rabu
Langkah ini juga menandai upaya Prabowo untuk menyatukan kembali arah kebijakan pangan di bawah kendali langsung Kementerian Pertanian, seiring dengan tantangan menjaga ketahanan pangan di tengah peningkatan produksi beras dan dinamika pasar global. *