Kelompok Tani Mulyo Kalimanjung Ambarketawang Sleman sukses budidaya jagung, digelar tasyakuran saat mengawali panen raya

photo author
- Senin, 13 Oktober 2025 | 18:20 WIB
Prosesi mengawali panen raya jagung di Kalimanjung Gamping Sleman. ( Sulistyanto)
Prosesi mengawali panen raya jagung di Kalimanjung Gamping Sleman. ( Sulistyanto)

HARIAN MERAPI - Dua puluh lima petani yang bergabung di kelompok Tani Mulyo, Kalimanjung Ambarketawang Gamping Sleman kompak menanam jagung di lahan seluas 6,5 hektar.

Dimulainya panen raya jagung tersebut ditandai dengan acara bertajuk, “Tasyakuran Panen Jagung Kemitraan PT Syngenta Seed Indonesia” di Mbulak Ngelo Ambarketawang, Senin (13/10/2025).

Menurut Ketua Tani Mulyo Kalimanjung, Tri Sumaryadi, budidaya jagung merupakan program yang sudah lama diterapkan pihaknya, dan dilaksanakan setiap musim kemarau.

Baca Juga: Kabar gembira! Menkeu Purbaya tidak naikkan harga rokok pada 2026, ini alasannya....

“Kami dari kelompok sudah sepakat menerapkan pola tanam, padi-padi-palawija. Sejak 2010 silam setiap menanam jagung bermitra dengan Syngenta,” ungkap Tri di sela-sela acara.

Selain Syngenta, sebutnya, keberhasilan budidaya jagung tersebut juga karena ada sinergi dengan beberapa pihak, seperti Pemkal Ambarketawang, CV Marina Agro Sejahtera (MAS) dan Polsek Gamping.

Adapun lahan untuk penanaman jagung selain di Mbulak Ngelo, pernah pula di Mbulak Duren dan Wareng. Luasan lahan antara lima hingga tujuh hektar.

Mulai tahap persiapan, pengolahan lahan, perawatan hingga pasca panen, baik tim dari Syngenta maupun PPL BP4 Wilayah II Godean-Gamping selalu bisa mendampingi.

Baca Juga: Bank Himbara 'ngebut' salurkan dana pemerintah Rp200 T, begini kata Menkeu Purbaya

“Rata-rata tanaman jagung umur 110 hari sudah dipanen. Dalam waktu satu atau dua hari semua petani sudah selesai memanen, lalu ditimbang,” terangnya.

Lurah Ambarketawang, Sumaryanto mengatakan, ikut senang dan bersyukur, panenan jagung di Tani Mulyo Kalimanjung hasilnya bagus-bagus.

Saat ini, rata-rata per kilogram jagung masih dengan tongkolnya kisaran Rp 7.000, artinya pula termasuk komoditas pertanian yang menjanjikan.

Baca Juga: BRI Raih 2 Penghargaan Bergengsi Pada Indonesia Economic Summit 2025, Ini Prestasinya

“Program kemitraan maupun kolaborasi dengan beberapa pihak seperti ini semoga bisa terus dilestarikan, dan Tani Mulyo bisa menjadi contoh bagi kelompok-kelompok lain,” harap Sumaryanto.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X