Anies Baswedan Soroti PHK Massal di Indonesia, Sebut Efek Domino di Banyak Sektor hingga Saran Solusi untuk Pemerintah

photo author
- Jumat, 10 Oktober 2025 | 19:55 WIB
Anies Baswedan soroti fenomena PHK massal yang berimbas pada ramainya pekerjaan di sektor informal.  (Instagram/aniesbaswedan)
Anies Baswedan soroti fenomena PHK massal yang berimbas pada ramainya pekerjaan di sektor informal. (Instagram/aniesbaswedan)

Dalam video tersebut, Anies juga menyebut PHK massal bisa memberikan pengaruh hingga ke perekonomian, jadi tak hanya seputar permasalahan pekerja yang terimbas PHK saja.

“Ini adalah masalah kita semua, ketika ribuan orang kehilangan penghasilan tetap, maka daya beli masyarakat jadi turun,” tegasnya.

Pengaruhnya bisa menciptakan efek domino, yakni pasar sepi hingga para pedagang kecil yang ikut penjualannya ikut sepi.

Anies: Solusi Ciptakan Lapangan Kerja, Kuatkan Sektor Formal

Baca Juga: Mobil Toyota Avansa terbakar di Salatiga, diduga ada percikan api di kabel sound system

Di bagian akhir video tersebut, Anies mengungkapkan solusi yang tak boleh tambal sulam, tetapi strategi dalam membuka lapangan kerja.

“Artinya mendorong sektor formal tumbuh sehat, memberi insentif bagi usaha yang menyerap tenaga kerja, dan melindungi pekerja dengan jaminan sosial,” ucapnya.

“Itu artinya negara harus hadir bukan hanya saat orang kehilangan kerja, tapi jauh sebelumnya dengan memastikan dunia usaha kondusif, tenaga kerja terlindungi. PHK massal adalah alarm kita tidak bisa hanya bicara angka pertumbuhan, tapi lebih penting adalah apakah setiap orang punya pekerjaan yang aman dan layak,” tuturnya.

10 Juta Orang per Tahun di Indonesia Butuh Kerja

Baca Juga: MAN 4 Sleman selenggarakan Gelar Karya P5RA dan Education Fair 2025, berikut rangkaian acaranya

Kepala Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Surya Lukita Warman, mengungkapkan bahwa setiap tahunnya ada 10,7 juta orang di Indonesia yang butuh pekerjaan setiap tahunnya.

Permasalahan penumpukan angkatan kerja yang menganggur sebelumnya ditambah dengan angkatan kerja baru ini juga jadi sorotan.

“Ada 10,7 juta orang yang butuh pekerjaan harus diopeni (diperhatikan) di mana amanat UUD 1945, seluruh warga negara berhak atas pekerjaan dan penghasilan layak untuk penghidupan,” ujar Lukita dalam acara media briefing di Kantor Pusat Pasar Kerja Kemenaker di Jakarta pada 26 September 2025 lalu.

Baca Juga: Sebanyak 27.395 rekening bank diblokir untuk berantas judi online

Angka tersebut tidak termasuk sebagai angkatan kerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun yang memilih keluar dari pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan baru.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X