Kapan Insiden Ambruknya Ponpes Al Khoziny Diusut Secara Hukum? Polda Jawa Timur Sebut Waktunya Tergantung Basarnas

photo author
- Selasa, 7 Oktober 2025 | 15:15 WIB
Proses hukum terkait kemungkinan tindak pidana akan dilakukan Kepolisian usai evakuasi Ponpes Al Khoziny selesai.  (Instagram/kantorsar_surabaya)
Proses hukum terkait kemungkinan tindak pidana akan dilakukan Kepolisian usai evakuasi Ponpes Al Khoziny selesai. (Instagram/kantorsar_surabaya)

HARIAN MERAPI - Ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur pada 29 September 2025 lalu menjadi perhatian nasional.

Hingga saat ini, proses evakuasi korban yang terjebak di reruntuhan bangunan musala itu masih terus dilakukan oleh tim SAR Gabungan yang bertugas.

Dalam update terbaru, total ada 169 orang yang menjadi korban dengan rincian 104 selamat dan 65 lainnya meninggal dunia.

Baca Juga: Bobol Brankas Pakai Tukang Kunci, Uang Rp57 Juta Ludes untuk Judi dan Foya-Foya, Pelaku Diamankan Polres Karanganyar

Proses Identifikasi Korban Terus Berjalan

Insiden ambruknya musala Ponpes Al Khoziny terjadi saat para santri sedang melaksanakan ibadah salat Ashar, sehingga banyak korban yang akhirnya tertimbun di bawah puing bangunan.

Upaya identifikasi pun tengah dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur untuk memastikan identitas korban.

Ada dua lokasi yang digunakan untuk proses identifikasi, yakni di Ponpes Al Khoziny sebagai posko ante mortem dan RS Bhayangkara untuk posko post mortem.

Baca Juga: Ini kewajiban TikTok yang sudah dipenuhi sehingga Kemkomdigi cabut pembekuan izin

“Kami memastikan tim DVI Polda Jawa Timur dan seluruh instansi terkait yang bertugas akan terus bekerja maksimal, cepat, dan hati-hati agar seluruh jenazah korban bisa segera dikenali dan diserahkan kepada keluarga masing-masing,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Polisi Jules Abraham Abast pada Senin malam, 6 Oktober 2025.

17 Korban Teridentifikasi, Diduga Santri

Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes M. Khusnan Marzuki, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima total 59 kantong jenazah, di mana satu kantong jenazah adalah body part yang cocok dengan bagian tubuh salah satu jenazah.

Baca Juga: BRI Peduli kembali meluncurkan Program Pemberdayaan Purna Pekerja Migran Indonesia di Lombok

“Sampai hari ini, tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 17 korban dari 59 kantong jenazah yang diterima,” ujar Khusnan pada kesempatan yang sama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X