HARIAN MERAPI - Hadroh termasuk kesenian religi yang sudah dikenal berbagai kalangan dan cocok ditampilkan untuk menyemarakkan berbagai kegiatan di masyarakat.
Contohnya, grup hadroh As Salam asal Krajan Godean Sleman, Minggu (21/9/2025) malam, tampil menyemarakkan kegiatan bertajuk Wiwit Bersama Kelompok Tani Ngudi Makmur II di padukuhan setempat.
Kegiatan tahunan yang diinisiasi Kelompok Tani Ngudi Makmur II tersebut, rangkaian acaranya antara lain ada kirab membawa tumpeng dan nasi wiwit, doa bersama, makan bersama dan hiburan.
Menurut Ketua Kelompok Tani Ngudi Makmur II, Subandiyo, suatu kehormatan tersendiri berbagai pihak berkenan hadir mengikuti rangkaian acara Wiwit Bersama Kelompok Tani Ngudi Makmur II.
“Kami sangat berterima kasih atas semua dukungan yang diberikan, termasuk kepada segenap anggota Ngudi Makmur II yang semangat dan kompak menyelenggarakan acara wiwit atau wiwitan ini,” paparnya.
Baca Juga: Presiden Prabowo akan berpidato di Sidang Majelis Umum PBB Selasa pukul 20.00 WIB
Kepala UPTD Balai Penyuluhan Pertanian, Pangan dan Perikanan (BP4) Wilayah II- Godean dan Gamping, Sigit Nugroho SP mengapresiasi wiwitan ala Ngudi Makmur II bisa rutin diselenggarakan.
Menurutnya, kegiatan serupa dapat pula diterapkan oleh kelompok-kelompok tani di berbagai tempat, antara lain bagian dari rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa, ajang silaturahmi dan berbagi informasi.
“Berbagai hal terkait pertanian seperti kendala budidaya padi, silakan bisa diinformasikan kepada kami, antara lain soal irigasi, pupuk hingga pengendalian hama dan penyakit tanaman,” ungkapnya.
Sigit pun merasa bersyukur, petani yang tergabung di Ngudi Makmur II dan pernah ikut Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dapat mempraktikan maupun mengamalkan ilmu yang telah diperoleh.
Tampak hadir di kegiatan tersebut, misalnya drh Nanang Danardono dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman yang juga warga Sidoluhur.
Baca Juga: Pastikan akuntabilitas institusi, Kapolri bentuk tim Transformasi Reformasi Polri
Ada pula Lurah Sidoluhur Hernawan Zudanto SE, Ulu-Ulu Sidoluhur Nur Hidayat SAP, Ketua Gapoktan Sidoluhur Hari P, Dukuh Krajan Iwan Suhandoko dan perwakilan pengurus 11 kelompok tani di Sidoluhur.
Sedangkan doa bersama dipimpin Rois Krajan, Kari Walyono lalu dilanjutkan makan bersama nasi (sego) wiwit menggunakan takir (wadah khas terbuat dari daun pisang).
Kekhasan seporsi sego wiwit, misalnya menggunakan nasi gurih, ikan asin jenis gereh pethek, irisan telur rebus/daging ayam ingkung hingga sambal gepeng terbuat dari kacang kedelai.