Purbaya menyakini, keperluan anggaran paling besar di antara program-program stimulus ekonomi adalah bantuan pangan. Program itu membutuhkan anggaran Rp7 triliun.
"Sudah ada uangnya kami sediakan, bukan berarti defisit melebar, tapi kami bisa perkirakan setiap tahun tuh berapa sih penyerapannya anggaran kita," terangnya.
"Daripada sisa, tinggal tiga bulan lagi, mungkin enggak kepakai, jadi saya pakai ke sana," imbuhnya.
2. Purbaya: PDB Tumbuh, Penerimaan Pajak Cepat
Baca Juga: Guyuran dana pemerintah Rp200 triliun di Himbara bisa terserap sektor rill dalam waktu sebulan
Terkait program stimulus ekonomi, Purbaya menjanjikan hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Bila program itu berjalan maksimal, Menkeu RI itu menyebut penerimaan pajak di Indonesia juga akan bertambah.
"PDB tumbuh lebih cepat, tax-nya lebih cepat juga, jadi dampaknya ke defisit cenderung netral to positif," tegas Purbaya dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, Purbaya juga sempat menyoroti terkait penyaluran kredit senilai Rp200 trilun ke sejumlah Bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam upayanya menjalankan roda perekonomian RI.
Baca Juga: Dua begal spesialis uang nasabah bank ditangkap Polresta Magelang
3. Yakin Perang Bunga Minim
Dalam kesempatan yang sama, Purbaya juga sempat meyakini adanya perang bunga yang dapat ditekan atau diminimalisir dalam penyaluran kredit ke 5 bank Himbara alam pernyataannya bersama Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto.
Mulanya, Menkeu RI itu mengungkapkan, para pimpinan bank penerima dana negara sebesar Rp200 triliun saat ini menghadapi tantangan dalam menyalurkan kredit ke masyarakat.
Purbaya menjelaskan, dana tersebut telah sepenuhnya disalurkan kepada lima Bank Himbara sejak beberapa hari lalu.
Baca Juga: Bapanas mencatat, harga beras premium di tingkat konsumen turun jadi Rp15.988/kg, medium Rp13.709/kg
"Uangnya sudah nongkrong di sana. Sekarang saya duga para Dirut (Direktur Utama) bank pusing mau menyalurkan ke mana,” ujar Purbaya.