HARIAN MERAPI - Setelah menjalani pemeriksaan sekitar enam jam, akhirnya Bupati Pati H Sudewo ST MT keluar dari gedung KPK Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Bupati Pati Sudewo memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek jalur kereta api di Solo.
Dari catatan wartawan, Bupati Pati Sudewo tiba di gedung Merah Putih KPK Jakarta, sekitar pukul 09.43 WIB. Kehadirannya sebagai bentuk pemenuhan panggilan dari lembaga antirasuah tersebut.
Baca Juga: Tukang becak di Yogya meninggal di atas becak, ini penyebabnya....
Usai menjalani pemeriksaan, Sudewo menjelaskan kepada wartawan, lupa jumlah pertanyaan yang diajukan penyidik.
"Namun saya sudah memberikan jawaban yang jujur," ucap Bupati Pati Sudewo kepada wartawan.
"Kini saatnya saya istiqomah, dan bersama masyarakat membangun Kabupaten Pati," tambahnya.
Pemeriksaan terhadap Bupati Pati Sudewo berkait dengan kasus dugaan suap proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api yang ditangani KPK.
Baca Juga: BRI Salurkan Bantuan Beasiswa bagi Pelajar Guna Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan di Indonesia
Yakni proyek jalur ganda Solo Balapan–Kadipiro–Kalioso di bawah Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Nama Sudewo yang waktu itu menjadi anggota DPR RI, sebelumnya disebut dalam persidangan kasus suap DJKA dengan terdakwa Putu Sumarjaya (Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Bagian Tengah) dan Bernard Hasibuan (pejabat pembuat komitmen), yang digelar di Pengadilan Tipikor Semarang pada 9 November 2023 lalu.
Dalam sidang tersebut, Jaksa Penuntut Umum KPK membeberkan adanya penyitaan uang sebesar Rp 3 miliar dari rumah Sudewo.
Disertakan pula foto-foto barang bukti berupa uang tunai dalam mata uang rupiah dan asing.
Baca Juga: JCW #5, kembali akan digelar di Jogja Expo Center (JEC), pada 5–7 September 2025
Kasus tersebut terungkap pada OTT KPK, 11 April 2023 di kantor Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jawa Bagian Tengah, atau yang kini berubah nama menjadi BTP Kelas I Semarang.
Sementara itu, Supriyono alias Botok sebagai koordinator aksi menentang pemerintahan Bupati Pati Sudewo menyatakan, akan tetap menggelar aksi demo ke KPK Jakarta, tanggal 1 September mendatang.
"Berangkat dari Alun-alun Pati, hari Minggu (31/8/2025) siang. Lalu, Senin demo di halaman KPK" ujarnya.
Diakuinya, semula aksi demo akan digelar tanggal 2 dan 3 September.
Baca Juga: Pemkab Sukoharjo perbaiki trotoar amblas depan Pasar Ir Soekarno
Namun, karena peserta demo banyak yang dari kalangan karyawan, maka rencana aksi dipadatkan menjadi satu hari saja.
"Segala kegiatan di KPK, nantinya akan dibantu 800 relawan Jakarta," kata Botok. *