Kemendagri Beberkan Risiko RI Merugi usai Distribusi Belum Jangkau Target 7.100 Ton per Hari, Stok Beras Bulog Menggunung

photo author
- Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:00 WIB
Ilustrasi pendistribusian beras SPHP ke pasar dan ritel modern untuk masyarakat.  (X.com/PerumBULOG)
Ilustrasi pendistribusian beras SPHP ke pasar dan ritel modern untuk masyarakat. (X.com/PerumBULOG)

HARIAN MERAPI - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyoroti terkait stok beras di gudang Perum Bulog yang dinilai perlu segera disalurkan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri, Tomsi Tohir menyebut jika penyaluran terus berjalan lambat, maka negara berpotensi mengalami kerugian besar.

Tomsi menjelaskan, penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Bulog masih tergolong sangat rendah. Padahal, keterlambatan distribusi bisa memicu harga beras di pasaran semakin naik.

Baca Juga: Penonton Duga Plot Cerita dari AI hingga Tak Gugah Emosi, Film Animasi Indonesia 'Merah Putih One for All' Hanya Sabet Rating 1,0 di IMDb

“Kalau beras tidak disalurkan, atau disalurkan lambat, dampaknya harga beras jadi naik. Kita belum bisa menurunkannya,” kata Tomsi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025 yang disiarkan YouTube resmi Kemendagri, pada Selasa, 19 Agustus 2025.

Selain menyebabkan harga pangan naik, lambatnya distribusi beras juga bisa merugikan negara. Tomsi mengingatkan, beras merupakan komoditas yang mudah rusak dan mengalami penurunan mutu jika terlalu lama disimpan.

“Beras ini ada masa simpannya. Kalau kelamaan di gudang bisa rusak, harganya turun, bahkan harus dibuang. Itu jelas akan merugikan negara,” ujarnya.

Program SPHP sendiri dijalankan mulai Juli hingga Desember 2025, dengan target penyaluran sebesar 1,3 juta ton beras. Dengan hitungan itu, Bulog seharusnya menyalurkan sekitar 216.000 ton per bulan atau setara 7.100 ton per hari.

Baca Juga: Warga Colomadu Karanganyar Tewas dengan Luka Tusukan di Leher Akibat Dikeroyok, Dua Pelaku Diamankan Polres Karanganyar

Kendati demikian, data Bulog menunjukkan realisasi penyaluran SPHP baru mencapai 38.111 ton. Angka ini setara hanya 2,94 persen dari target yang seharusnya. Provinsi Jawa Timur tercatat menjadi daerah dengan realisasi tertinggi.

Perihal itu, Tomsi menekankan, capaian ini jauh dari target minimal bulanan yang seharusnya 16,5 persen.

“Kalau realisasi baru 2,94 persen dalam sebulan, itu artinya sangat jauh tertinggal,” tegasnya.

Baca Juga: Kenal di Facebook, sepeda motor SH dibawa kabur selingkuhannya setelah cekin di hotel

Sekjen Kemendagri juga menyebut, distribusi beras per hari baru mencapai sekitar 1.200 ton. Angka ini masih jauh dari target 7.100 ton per hari yang ditetapkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X