Poso diguncang gempa magnitudo 6,0, diikuti 10 kali gempa susulan

photo author
- Minggu, 17 Agustus 2025 | 11:25 WIB
Grafik gempa susulan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah yang dirilis BMKG, Minggu (17/8/2025).  (ANTARA/HO-BMKG)
Grafik gempa susulan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah yang dirilis BMKG, Minggu (17/8/2025). (ANTARA/HO-BMKG)

HARIAN MERAPI - Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah diguncang gempa magnitudo 6,0 pada pukul 05.36 WIB, dan diikuti 10 gempa susulan.

"Hingga pukul 07.10 WIB terjadi 10 kali gempa susulan," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui keterangan tertulisnya diterima di Palu, Minggu (17/8/2025).

Gempa magnitudo 6,0 dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,8 dengan episenter gempa terletak pada koordinat 1,27° lintang selatan 120,75° bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 13 kilometer arah barat laut Kota Poso pada kedalaman 10 kilometer.

Terkait kekuatan gempa susulan, menurut dia, hasil pemantauan oleh BMKG, terkuat bermagnitudo 3,2 selebihnya rata-rata magnitudo 2,0.

Baca Juga: Tahukah Anda bahayanya makanan cepat saji, simak penjelasan ahli

"Hasil pemodelan menunjukkan gempa tidak berpotensi tsunami," ujarnya seperti dilansir Antara.

Ia mengemukakan, gempa utama dirasakan di Kota Poso V-VI MMI, getaran dirasakan oleh semua penduduk, kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

Getaran gempa di rasakan di Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan, Mamuju, Masamba, Majene, Palopo, Pasangkayu, Polman Sulawesi Barat III-IV MMI seperti pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Sedangkan di Tana Toraja, Wajo dirasakan III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Baca Juga: Genosida di Gaza belum ada tanda-tanda berakhir, total korban warga sipil mencapai 61.827 orang

"Jenis gempa adalah gempa dangkal, dipicu aktivitas sesar Tokoraru. Hasil analisis menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan naik," tutur Daryono.

Ia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik serta tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sebaiknya hindari bangunan retak atau rusak akibat dampak gempa.

"Kami mengimbau masyarakat pastikan informasi yang diperoleh bersumber dari BMKG melalui layanan informasi digital, maupun media sosial resmi BMKG," kata dia.(*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X