Ledakan amunisi di Garut, anggota DPR minta TNI investigasi menyeluruh

photo author
- Selasa, 13 Mei 2025 | 12:00 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Oleh Soleh .  (ANTARA/Handout)
Anggota Komisi I DPR RI Oleh Soleh . (ANTARA/Handout)



HARIAN MERAPI - Insiden ledakan detonator saat pemusnahan amunisi di Garut Jawa Barat mengundang perhatian anggota Komisi I DPR RI.

Terkait insiden tersebut, anggota Komisi I DPR RI Oleh Soleh meminta TNI melakukan investigasi secara menyeluruh.


Ledakan tersebut mengakibatkan 13 orang meninggal, baik dari kalangan sipil maupun militer.

Baca Juga: Teken Perpanjangan Kontrak, Hansi Flick Tangani Barcelona hingga 2027


Insiden ledakan pemusnahan amunisi kadaluarsa terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Tentu ini harus dilakukan investigasi secara menyeluruh agar terang benderang dan apa yang menjadi penyebab terjadinya korban jiwa, dan siapa yang bertanggung jawab terhadap peristiwa itu," kata Oleh Soleh dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Dia menegaskan harus ada pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut karena belasan nyawa melayang tak bisa dianggap sedikit dan enteng.

"Korbannya tidak sedikit. Harga nyawa jangan dianggap murah dan enteng. Semoga investigasi yang dilalukan bisa menjadikan masalah ini terang benderang," ucapnya.

Dia pun menyebut Komisi I DPR RI akan memanggil Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) untuk meminta penjelasan yang utuh dan menyeluruh terhadap tragedi ledakan tersebut, sembari memberikan waktu kepada TNI untuk melakukan investigasi.

Baca Juga: Pelatih Tersukses Real Madrid, Carlo Ancelotti Persembahkan 15 Trofi, Termasuk Treble Liga Champions

"Apakah sudah dilakukan sesuai dengan standard operating procedure (SOP) yang telah ditetapkan atau ada kelalaian yang dilakukan oknum TNI dalam pemusnahan?" paparnya.

Meski menyadari tidak bisa menduga penyebab dari jatuhnya korban jiwa, namun dia menilai suatu anomali apabila tiba-tiba ada warga yang masuk dalam lokasi peledakan karena amunisi beracun dan berbahaya.

"Ini yang kami tidak bisa menduga-duga. Maka harus dilakukan investigasi untuk mengetahui penyebab meninggalnya warga sipil dan anggota TNI," ujar legislator asal daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat XI itu.

Menurut dia, TNI seharusnya juga dapat belajar dari peristiwa serupa di masa lampau yang pernah terjadi di Cilandak, Jakarta Selatan pada tahun 1980-an.

Baca Juga: Permainan Catur Resmi Diharamkan di Afghanistan, Ada Apa?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X