HARIAN MERAPI - Gunung Merapi pernah mengalami lusan dahsyat sekitar tahun 1006 dan Candi Losari menjadi salah satu saksi bisu.
Candi yang diduga dari agama Hindu ini, terletak Dusun Losari, Desa Salam, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Candi Losari ditemukan di tengah kebun salak ketika Badri, pemiliknya, menggali parit pada tanggal 11 Mei 2004.
Di galian tersebut ternyata terdapat banyak batu candi. Badri, seorang guru SMP Negeri 12 di Kota Magelang, membawa pulang batu-batu tersebut dan menyusun lagi di halaman rumahnya.
Penemuan ini kemudian ditindaklanjuti dengan ekskavasi arkeologis dan rekonstruksi oleh pemerintah melalui Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah dan Balai Arkeologi Yogyakarta.
Dari situs ini baru ditemukan satu bangunan candi yang masih utuh, terpendam di dalam lahar dari Gunung Merapi. Candi tersebut berukuran sekitar 3x3 meter, menghadap ke barat.
Dilansir laman beritamagelang.id, Candi Losari menjadi saksi bisu dahsyatnya erupsi Gunung Merapi yang diduga terjadi pada sekitar tahun 1006.
Posisi Candi yang berada di bawah permukaan tanah, diduga akibat tertimbun material lahar dingin Gunung Merapi.
Menurut Juru Pelihara Candi Losari, Halimah, dari dulu posisi Candi Losari memang di tempatnya, namun karena dampak erupsi Gunung Merapi yang diduga sekitar tahun 1006, maka lahar dingin mengubur Candi tersebut.
Lokasinya berada di dekat perbatasan Magelang-Yogakarta, melintasi Kecamatan Salam tepatnya di Dusun Losari Desa Salam, akan terpampang tulisan petunjuk arah ke Candi Losari.
Dari jalan raya Magelang-Jogja hanya berjarak 300 meter untuk menuju lokasi candi berada.
Baca Juga: Manfaatkan LinkUMKM BRI, Produsen Minuman Ini Tingkatkan Ketrampilan dan Mampu Perluas Skala Usaha
Secara sekilas, fisik Candi Losari tidak mempunyai banyak perbedaan dengan candi-candi Hindu lainnya, yang membuat beda adalah lokasi candi tersebut berada dipenuhi dengan air, alias bangunan candi terendam dengan kedalaman 4 meter pada musim penghujan.