HARIAN MERAPI - Dinilai tidak fair dan conflict of interest, sebagian besar pengurus Asosiasi Wartawan Demokrasi (AWDI) di DIY mengundurkan diri dan melayangkan surat mosi tidak percaya.
Wakli ketua AWDI di DIY Retno Sudaryanti SH mengatakan, pihaknya melihat banyak hal tidak transparan dari jajaran pengurus inti di dalam organisasi ini termasuk di DIY. Bahkan terjadi perpecahan di tingkat DPP.
"Kami yang di daerah merasa bingung. Banyak persoalan non organisasi muncul di antara pengurus di DIY. Tentu ini menjadi bom waktu bagi organisasi dan jalannya organisasi tidak baik," kata Retno, Minggu (4/5/2025).
Retno juga mengungkapkan bahwa pihaknya melihat ada banyak kepentingan yang tidak sehat dalam pengelolaan organisasi ini. Meski baru dilantik, tapi banyak kejanggalan muncul dalam peristiwa atau momentum ini.
Baca Juga: Inilah Strategi BRI Untuk Tumbuh Berkelanjutan, Fokus pada Fundamental Kinerja
"Mulai dari berbagai masalah keorganisasian dan lain lain, misalnya acara pelantikan pengurus, last minute diubah menjadi deklarasi," beber Retno.
Hal itu menjadi aneh di mata Retno dan 16 pengurus lainnya, karena pelantikan berbeda dengan deklarasi.
"Deklarasi itu lebih kepada dukung mendukung kepada salah satu kubu," jelasnya.
Mundurnya pengurus di DIY merupakan titik puncak dari berbagai persoalan yang ada di tubuh organisasi AWDI DIY, Dengan masih adanya konflik di tingkat pusat jelas akan mempengaruhi kinerja di daerah.
Baca Juga: Mengenal konsep ABCD, upaya untuk cegah malaria
"Atas dasar itu, kami bersepakat untuk mengundurkan diri dari organisasi ini terlebih dahulu, sampai kami melihat kejelasan terkait kisruhnya organisasi AWDI ini," ujar Retno.
Namun Retno menyebutkan, pihaknya akan menentukan sikap dan menilai bahwa organisasi ini layak didukung sehingga menjadi organisasi yang sehat dan tanpa muncul kepentingan pribadi. (*)