Revisi Penulisan Sejarah Indonesia Masih Tahap Awal, Ini Penjelasan Menbud Fadli Zon

photo author
- Selasa, 29 April 2025 | 06:30 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon memberikan keterangan di Perpustakaan Ajip Rosidi Bandung, Senin (28/4/2025).  (ANTARA/Ricky Prayoga)
Menteri Kebudayaan Fadli Zon memberikan keterangan di Perpustakaan Ajip Rosidi Bandung, Senin (28/4/2025). (ANTARA/Ricky Prayoga)

HARIAN MERAPI - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan penulisan ulang sejarah Indonesia yang sempat diungkapkannya beberapa waktu lalu, saat ini masih dalam tahap awal.

"Sekarang ini masih dalam tahap awal, update temuan-temuan baru, mulai prasejarah sampai yang kontemporer gitu, tentu dengan penguatan-penguatan," kata Fadli dilansir dari ANTARA saat ditemui di Perpustakaan Ajip Rosidi Bandung, Senin (28/4).

Penulisan ulang sejarah nasional Indonesia ini, kata Fadli, akan melibatkan para sejarawan yang dihimpun dari seluruh Indonesia, termasuk dari perguruan tinggi.

Baca Juga: Pencanangan Hari Keris Nasional 19 April oleh Menbud Fadli Zon Menuai Reaksi Keras dari Komunitas Perkerisan

"Jadi masing-masing (era) ada timnya, dibuat per buku, tentu tim itu disusun berdasarkan ahlinya. Kita tidak menulis dari nol, sudah ada SNI tahun 1984, lalu ada Indonesia dalam arus sejarah tahun 2012, kita melanjutkan dan mendasarkan dari itu, dengan kajian-kajian," ujarnya.

Untuk pendanaan sendiri, Fadli mengatakan pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk melakukan kajian dan penulisan, namun dirinya mengaku tidak ingat jumlahnya.

Baca Juga: Kaka Slank Kenang Bunda Iffet yang Banyak Ikut Andil dalam Hidupnya, Blak-blakan Dulu Merasa Sebal Kini Tuai Manfaatnya

"Untuk sementara ini (anggaran) penulisannya. Nanti penerbitannya bisa pakai skema public-private partnership," tuturnya.

Sebelumnya, Fadli Zon, selepas pertemuan dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) di Bandung, Sabtu (14/12/2024), mengatakan akan ada revisi catatan sejarah Indonesia.

"Catatan sejarah Indonesia akan diperbaharui berdasarkan hasil kajian para ahli sejarah. Kita akan segera menulis updated version atau revisi penambahan di buku sejarah kita dalam rangka 80 Tahun Indonesia Merdeka," kata Fadli usai Musyawarah Nasional MSI di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Baca Juga: Pedagang Pasar Pagi Geruduk Kantor Walikota Salatiga, Walikota Salatiga: Suka atau Tidak Suka Harus Pindah

Revisi tersebut, Fadli mencontohkan mengenai zaman prasejarah, di mana berdasarkan penelitian terbaru, sejarah peradaban di kawasan Indonesia ternyata lebih tua.

"Ada temuan-temuan baru, misalnya penelitian terbaru dalam prasejarah kita seperti Gua Leang-Leang Maros yang tadinya usianya diduga 5.000 tahun ternyata 40.000-52.000 tahun yang lalu usianya, itu kan harus ditambahkan. Kalau tidak ada yang baru ya kita teruskan," ujar Fadli.

Baca Juga: Atap ruang kelas jebol, aktivitas belajar mengajar MTS Miftahul Huda pindah di Mushola

Sementara Ketua Umum MSI Prof Dr Agus Mulyana menjelaskan revisi sejarah yang dimaksud tersebut adalah terkait data dan temuan dari penelitian sejarah atau arkeologi terbaru untuk memberikan energi positif pada bangsa khususnya kepercayaan diri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X