Beberapa negara butuhkan ribuan tenaga terampil dari Indonesia, Kemenag rancang pendirian pesantren internasional

photo author
- Kamis, 13 Maret 2025 | 16:15 WIB
Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafi’i.  (ANTARA/HO-Kemenag )
Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafi’i. (ANTARA/HO-Kemenag )

HARIAN MERAPI - Kementerian Agama tengah merancang pendirian Pesantren Internasional di Indonesia sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan dan daya saing global lulusan madrasah.

"Beberapa negara seperti Jerman, Albania, dan Hongaria membutuhkan ribuan tenaga terampil dari Indonesia. Ini menjadi peluang besar bagi lulusan madrasah kita untuk bersaing di pasar global," ujar Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafi’i di Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Romo Syafi’i menegaskan pentingnya inovasi dalam pengelolaan pendidikan Islam agar tetap relevan dan kompetitif di era global.

Ia juga menyinggung pentingnya regulasi dalam pengelolaan madrasah swasta yang ingin bergabung ke dalam sistem nasional.

Baca Juga: Begini cara AM salahgunakan BBM bersubsidi jenis solar untuk perkaya diri

Beberapa madrasah di Medan dan Sumatera Utara telah diserahkan kepada pemerintah, namun masih memerlukan tindak lanjut lebih lanjut.

Wamenag mengungkapkan bahwa skema pesantren internasional juga harus selaras dengan kebijakan internasionalisasi madrasah yang memungkinkan pengadopsian standar global tanpa menghilangkan nilai-nilai keislaman yang menjadi ciri khas pendidikan Islam di Indonesia.

Oleh karena itu, kurikulum pesantren dan madrasah perlu dirancang agar mampu membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja.

Dengan berbagai tantangan dan opsi yang masih dalam tahap pembahasan, pemerintah berkomitmen untuk mencari solusi terbaik agar pendidikan Islam di Indonesia semakin maju dan berdaya saing internasional.

Baca Juga: Pelaku bakar gerbong kereta karena sakit hati dengan KAI

"Jika kebijakan ini dapat menjamin masa depan anak-anak kita dan kesejahteraan guru, maka kita dapat melangkah dengan yakin," kata Wamenag seperti dilansir Antara.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Suyitno menegaskan bahwa konsep pesantren internasional ini dapat mengadopsi model Madrasah Internasional Insan Cendekia yang telah memiliki sistem kelembagaan dan tenaga pengajar yang siap.

"Jika membangun dari nol, tantangannya adalah standarisasi yang harus lebih matang. Negara memang tidak dapat mendirikan lembaga swasta seperti pondok pesantren, tetapi dapat memfasilitasi dan mendampingi lembaga yang berbadan hukum," kata Suyitno.

Dirjen menegaskan pesantren internasional yang tengah dirancang ini, harus memiliki beberapa keunggulan utama, di antaranya prinsip Tafaqquh Fiddin (memahami agama secara mendalam) sebagai landasan utama pendidikan keagamaan.

Baca Juga: Sebanyak lima orang ditetapkan jadi tersangka kasus penyuntikan LPG di Jabar-Jateng

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X