HARIAN MERAPI - Puluhan rumah di desa Sumerak kecamatan Margoyoso dan desa Margomulya kecamatan Tayu, rusak berat. Menyusul kejadian angin puting beliung, Rabu (12/3/2025).
Beruntungnya, dalam musibah tersebut tidak sampai membawa korban jiwa.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, musibah diawali hujan yang cukup deras. Mendadak datang angin kencang yang sangat kencang di dua desa yang sebenarnya bersebelahan namun beda kecamatan tersebut.
Angin menerjang sehingga merobohkan ribuan pohon, serta sampai merusak ratusan rumah milik warga. Bahkan, pal jaringan listrik juga nyaris roboh.
Upaya pembersihan usai keadaan reda sempat terhambat. Karena didapatkan pohon besar berjenis asam jawa, dan matoa yang bertumbangan. Sehingga mengganggu akses masyarakat yang hendak melakukan pertolongan.
Kapolsek Tayu, AKP Aris Pristianto mengungkap, ada 89 rumah warga desa Margomulya, yang atapnya rusak akibat tersapu angin puting beliung.
"Rumah warga yang rusak, berada di Rt 05 Rw 03 ada 3 rumah, Rt 06/Rw 03 ada 25, Rt 07/Rw 03 ada 10, Rt 06/Rw 04 ada 23, Rt 05 Rw/04 ada 28 rumah” jelasnya.
Akibat musibah angin puting beliung di desa Margomulya kecamatan Tayu, diperkirakan menyebabkan kerugian materil sampai Rp 1,3 miliar.
Sementara untuk kejadian yang di desa Sumerak kecamatan Margoyoso, juga sangat mangagetkan warga setempat.
Meski kerugian material tidak sebesar yang di Margomulya, namun didapatkan puluhan rumah warga Sumerak yang rusak.
BPBD Pati dibantu relawan terus berupaya melakukan penanganan pascabencana. Bantuan logistik dan material bangunan segera disalurkan untuk warga terdampak. *