Tujuan dan Manfaat Retret
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjelaskan bahwa retret ini bertujuan mempererat hubungan kepala daerah dengan pemerintah pusat agar implementasi kebijakan nasional di daerah bisa lebih efektif.
Awalnya, retret direncanakan berlangsung selama 14 hari, tetapi dipersingkat menjadi tujuh hari untuk efisiensi.
"Retret ini dikemas dalam format diskusi terbuka, memungkinkan kepala daerah berbagi pengalaman dan tantangan dalam menjalankan tugasnya. Tujuan utamanya adalah memastikan program kepala daerah tetap berpihak kepada rakyat," ujar Tito kepada media.
Baca Juga: Kasus pagar laut di Tangerang, Nusron Wahid sudah batalkan 192 sertifikat
Fokus Pembekalan Retret
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menyebut ada lima fokus utama dalam pembekalan ini:
1. Pemahaman Tugas Pokok Kepala Daerah - Mengingat tidak semua kepala daerah memiliki latar belakang politik atau pemerintahan, pembekalan ini akan membantu mereka memahami tugas dan wewenang yang diemban.
2. Pemahaman Astacita - Kepala daerah akan diberikan wawasan tentang delapan visi pemerintahan Prabowo-Gibran agar dapat menyelaraskan kebijakan daerah dengan program nasional.
Baca Juga: Cerita misteri gendruwo ikut jurit malam saat kegiatan persami di Gunung Tugel
3. Membangun Kedekatan Emosional Antar Kepala Daerah - Retret ini menjadi ajang membangun koordinasi dan kerja sama antar daerah.
4. Pengelolaan Anggaran Daerah - Kepala daerah perlu memiliki pemahaman mendalam tentang tata kelola keuangan dan anggaran daerah agar dapat mengalokasikan dana dengan efektif.
5. Ketahanan Nasional dan Wawasan Kebangsaan - Kepala daerah akan dibekali pemahaman tentang stabilitas nasional dan nasionalisme dalam menjalankan tugasnya.
Baca Juga: Jelang arus mudik, pelaksana aktivitas galian jalan diminta perbaiki kerusakan
Retret ini hanya diperuntukkan bagi kepala daerah, sedangkan wakil kepala daerah baru akan bergabung di hari terakhir, yakni 28 Februari 2025.