Usai gugatan praperadilan kandas, Hasto diperiksa sebagai tersangka oleh KPK, ini prosesnya

photo author
- Senin, 17 Februari 2025 | 11:30 WIB
Arsip - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat menyampaikan paparannya pada pembekalan kepala daerah terpilih di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (12/2/2025).  (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)
Arsip - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat menyampaikan paparannya pada pembekalan kepala daerah terpilih di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (12/2/2025). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)



HARIAN MERAPI - Pasca penolakan praperadilan, Hasto dipanggil KPK untuk menjalani pemeriksaan dalam kapasitas sebagai tersangka kasus korupsi.


Pemeriksaan terhadap Sekjen PDI Perjuangan ini digelar Senin hari ini.

"Benar, saudara HK dipanggil hari ini dalam kapasitasnya sebagai tersangka," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Baca Juga: Rencana rekonstruksi Gaza akan libatkan Mesir Palestina dan Arab, ini rencana yang sedang disusun

Pemeriksaan terhadap Hasto rencananya akan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan. Sejauh ini belum ada keterangan dari KPK soal materi apa yang akan didalami pada pemeriksaan tersebut.

Untuk diketahui, hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Djuyamto pada Kamis (13/2) menyatakan tidak dapat menerima gugatan praperadilan status tersangka Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

Hakim mengabulkan eksepsi dari termohon, menyatakan permohonan praperadilan pemohon tidak dapat diterima dan membebankan biaya perkara kepada pemohon sejumlah nihil.

"Kemudian, menyatakan permohonan praperadilan pemohon kabur atau tidak jelas," ujar Djuyamto.

Baca Juga: Polisi tangkap Kreak, sebelum beraksi, begini suasananya

Penyidik KPK pada Selasa, 24 Desember 2024, menetapkan dua orang tersangka baru dalam rangkaian kasus Harun Masiku, yakni Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (HK) dan advokat Donny Tri Istiqomah (DTI).

Ketua KPK Setyo Budiyanto mengungkapkan bahwa HK mengatur dan mengendalikan DTI untuk melobi anggota KPU Wahyu Setiawan agar dapat menetapkan Harun Masiku sebagai calon anggota DPR RI terpilih dari Dapil Sumsel I.

HK juga diketahui mengatur dan mengendalikan DTI untuk aktif mengambil dan mengantarkan uang suap untuk diserahkan kepada Wahyu Setiawan melalui Agustiani Tio Fridelina.

"HK bersama-sama dengan Harun Masiku, Saeful Bahri, dan DTI melakukan penyuapan terhadap Wahyu Setiawan dan Agustiani Tio Fridelina sebesar 19.000 dolar Singapura dan 38.350 dolar AS pada periode 16 Desember 2019 sampai dengan 23 Desember 2019 agar Harun Masiku dapat ditetapkan sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Dapil Sumsel I," ujar Setyo.

Baca Juga: Ruang digital anak harus dilindungi, begini peran FJPI yang diapresiasi Menkomdigi

Selain itu, penyidik KPK juga turut menetapkan Hasto sebagai tersangka dalam perkara obstruction of justice atau perintangan penyidikan.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X