Kejadian mistis di Masjid Tiban Mangunadi Magelang, batu gilang kokoh itu 'tak mau' dipindah

photo author
- Jumat, 7 Februari 2025 | 22:00 WIB
Batu Gilang di tempat wudhlu (MERAPI-AMAT SUKANDAR)
Batu Gilang di tempat wudhlu (MERAPI-AMAT SUKANDAR)

HARIAN MERAPI - Ada kejadian mistis di Masjid Tiban Mangunadi Magelang, yakni batu gilang kokoh yang berada di tempat wudlu 'tak mau' dipindah

Mungkin batu gilang ini dulu sebagai alas sholat di masjid Tiban ini. Batu dengan jenis batuan metamorf berwarna coklat itu kini berada di tempat wudlu dengan posisi tegak, sebagian terendam air.

Bagian bawah batu disemen agar berdiri kokoh. Konon, ketika dulu akan dibangun tempat wudhlu batu ini disingkirkan/dipindahkan ke tempat lain oleh mBah Hardjowinangun, ayahanda pak Djafar.

 Baca Juga: Masjid Tiban Mangunadi, Krinjing, Kajoran, Magelang, dahulunya merupakan sebuah makam kuno

Namun, keesokan harinya batu itu sudah berada kembali di tempat semula.  Dari kejadian itu, kini warga dusun Mangundadi menganggap batu itu sebagai batu ‘keramat’ dan tidak berani memindahkannya ke tempat lain.

Batu itu kini berada di kolam tempat wudlu, di sebelah utara bangunan masjid Tiban. Bagi yang percaya, air di dekat batu keramat itu dapat sebagai sarana untuk memohon kesembuhan bagi yang menderita sakit dengan cara mengusapkan air itu ke wajah dan badan orang yang sakit.

Masjid Tiban dan batu keramat itu kini menjadi ‘pundhen’ dusun Mangundadi, sebagai
peninggalan leluhur mereka dalam menyebarkan agama Islam di daerah ini.

Disamping bangunan masjid, di dusun ini juga ada makam-makam leluhur yang berasal dari keraton Mataram.

 Baca Juga: Masjid Tiban Mangunadi di Magelang dianggap keramat dan dihormati keberadaannya

Di puncak sebuah bukit di sebelah timur dusun ini ada makam-makam pepudhen mereka, almarhum Simbah Sindunegara, Simbah Natanegara dan Simbah Mulyanegara.

Disamping ada makam para ulama R. Sayid, R. Sidik dan Kyai Santri, juga Demang Mursad.
Warga dusun Mangundadi setiap tanggal 10 Sura menggelar acara haul dengan mengirim doa
Tahlil di makam leluhur mereka.

Acara haul ini tidak hanya diikuti warga dusun Mangundadi desa Krinjing, tetapi juga warga dari desa desa lainnya. (Amat Sukandar/Koran Merapi)*

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

SIMAGENTA untuk Perkuat Manajemen ASN Kota Magelang

Kamis, 9 Oktober 2025 | 19:50 WIB
X