Candi Morangan Sleman memiliki corak khas agama Hindu dan merupakan peninggalan kerajaan Mataram Kuno

photo author
- Sabtu, 25 Januari 2025 | 20:00 WIB
Rekontruksi candi yang belum selesai. (Slemankab.go.id)
Rekontruksi candi yang belum selesai. (Slemankab.go.id)

HARIAN MERAPI - Negara Indonesia mempunyai banyak peninggalan sejarah, salah satunya adalah candi.

Beragam candi ada di Indonesia mulai dari Candi Borobudur yang sangat terkenal hingga candi-candi yang ada di tengah-tengah perkampungan.

Salah satu candi yang ada di tengah-tengah perkampungan adalah Candi Morangan. Candi Morangan berada di Dusun Morangan, Sindumartani, Ngemplak, Sleman, DI Yogyakarta.

Baca Juga: Antusias Warga Sambut Prabowo Larut Malam di New Delhi: Tak Sangka Bapak Jabat Tangan Kita

Candi Morangan ditemukan sejak abad 9 atau 10. Situs peninggalan budaya ini memiliki
corak khas agama Hindu dan merupakan peninggalan kerajaan Mataram Kuno.

Candi ini dibangun Kerajaan Mataram Kuno bersamaan dengan candi-candi lainnya, seperti Candi
Prambanan.

Candi Morangan ditemukan dalam keadaan runtuh pada tahun 1884 dengan kedalaman 6,5 meter di bawah permukaan tanah, kemudian pada tahun 1965 mulai dilakukan usaha-usaha penyelamatan Candi Morangan.

Tahun 1982 pihak SPSP (Suaka Peninggalan Sejarah Purbakala) DIY juga melakukan ekskavasi yang berhasil menampakkan dua buah bangunan candi yaitu candi induk dan candi perwara.

Baca Juga: Pilkada 2024 terselenggara dengan damai, media massa dinilai berperan positif

Candi Morangan yang disebut berlatar belakang Hindu ini berdasarkan temuan Yoni di candi induk.

Posisi candi yang berada di bawah permukaan tanah pada saat itu bukan tanpa sebab, melainkan terdampak oleh aktivitas vulkanik Gunung Merapi.

Kondisi tanah candi yang terdiri atas batu dan pasir merupakan hasil luapan lahar dingin dari sungai gendol yang memang menjadi arah luapan dari aktivitas meletusnya Gunung Merapi.

Jika mengunjungi candi ini tidak perlu merogoh kocek sedikit pun, melainkan gratis. Cukup dengan mengisi buku kunjungan di pos satpam.

Tetapi, dengan kunjungan yang gratis tersebut sama sekali tidak menjamin ketertarikan masyarakat untuk mengunjungi Candi Morangan. (Ditulis Luthfia Nur Azizah/Universitas Ahmad Dahlan di Koran Merapi) *

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X