HARIAN MERAPI - Dari sekian banyak museum yang ada di kota Yogyakarta, yang tak boleh dilewatkan untuk dikunjungi adalah Museum Sasmitaloka.
Seperti dilansir laman jogjakota.go.id, menurut Bahasa Jawa sebutan Sasmitaloka memiliki arti tempat untuk mengingat dan mengenang.
Museum yang berada di bawah pengelolaan TNI Angkatan Darat ini memang didirikan dengan tujuan mengenang jasa dan pengabdian dari Panglima Besar Jendral Sudirman.
Baca Juga: Smile For Our Country
Museum Sasmitaloka tersebut berada di sebuah gedung yang dibangun pada masa pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1890 di Jl. Bintaran Wetan no. 3 Yogyakarta.
Sempat mengalami berbagai peralihan fungsi, gedung ini pernah menjadi kediaman dinas resmi Jendral Sudirman dan Keluarga sejak 18 Desember 1945 sampai 19 Desember 1948, saat beliau menjadi panglima tertinggi TKR (Tentara Keamanan Rakyat).
Pada tanggal 17 Juni 1968, sempat dipakai untuk Museum Pusat Angkatan Darat, sebelum akhirnya diresmikan sebagai Museum Sasmitaloka Panglima Besar (Pangsar) Jendral Sudirman pada tanggal 30 Agustus 1982.
Koleksi yang dimiliki Museum Sasmitaloka diantaranya berupa patung-patung buste Jendral Sudirman,
koleksi persenjataan dan berbagai piagam penghargaan, peralatan dan seragam yang sehari-hari digunakan pada saat bertugas, termasuk replica tandu yang dipergunakan saat Perang Gerilya.
Museum Sasmitaloka juga memiliki panel-panel diorama yang menceritakan perjalan Jendral Sudirman saat melakukan perang Gerilya, juga diorama saat beliau menjalani perawatan di Rumah Sakit Panti Rapih.
Beberapa koleksi dokumentasi terdiri atas foto berbagai momen dalam perjalanan karir Jendral Sudirman, artikel yang dimuat dimedia massa juga kumpulan surat surat dari kolega dan sahabat.
Beberapa surat merupakan surat khusus ungkapan bela sungkawa atas wafatnya beliau pada 29 Januari 1950 di Rumah Peristirahatan Tentara Badakan, Magelang. *