Pemerintah dan DPR diminta segera selesaikan pembahasan ongkos haji

photo author
- Minggu, 5 Januari 2025 | 16:25 WIB
Tangkapan layar - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay.  (ANTARA/Tri Meilani Ameliya)
Tangkapan layar - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay. (ANTARA/Tri Meilani Ameliya)

HARIAN MERAPI - Pemerintah dan DPR RI diminta untuk segera menyelesaikan pembahasan ongkos haji pada tahun 2025.

"Setiap tahun, Panja (Panitia Kerja) Haji selalu berkutat pada masalah ongkos dan pelayanan," kata Wakil Ketua Umum DPP PAN Saleh Partaonan Daulay dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (5/1/2025).

Prinsip dasarnya, kata Saleh seperti dilansir Antara, DPR menginginkan agar ongkos tidak memberatkan jemaah, tetapi pelayanan yang diterima adalah yang paling maksimal.

Saleh mengingatkan agar nantinya ongkos haji pada tahun 2025 yang ditetapkan lebih turun jika dibandingkan dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya sesuai dengan komitmen Presiden RI Prabowo Subianto.

Baca Juga: UMK 2025 mulai berlaku, Disperinaker Sukoharjo persilakan buruh laporkan pelanggaran

Meskipun ongkos haji makin murah, kata dia, pelayanan yang baik tetap diperlukan karena pelaksanaan haji tahun sebelumnya masih di bawah standar jika dibandingkan dengan negara lain.

Walaupun demikian, dia mengatakan bahwa tantangan penyelenggaraan haji ke depannya akan makin sulit karena permintaan penurunan ongkos haji dan peningkatan kualitas pelayanan tersebut.

"Ini pasti tidak mudah, dan bisa menjadi batu ujian buat Menteri Agama dan jajarannya. Harus hati-hati. Belum apa-apa, saya dengar sudah ada beda pandangan di internal Kemenag. Ini pasti akan diamati dan dicermati teman-teman panja," ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan bahwa tantangan lainnya adalah keterbatasan dana yang dimiliki oleh Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH).

Baca Juga: PSSI sedang dekati pemain Lille, Mitchel Bakker. Benarkah kabar yang dilansir oleh media Belanda, AD, tersebut?

Saleh mengatakan bahwa BPKH dalam rapat di DPR menyampaikan nilai manfaat yang paling mungkin diambil adalah Rp11,5 triliun atau kurang Rp1 triliun dari yang diminta DPR.

Ongkos haji ini, menurut dia, akan makin kompleks karena terkait dengan banyak aspek lain, termasuk nilai tukar rupiah, ongkos pesawat, harga avtur, biaya-biaya dan kebutuhan teknis di Arab Saudi, administrasi dan kebutuhan sebelum keberangkatan, dan unsur-unsur lain yang kadang tidak masuk dalam anggaran tak terduga.(*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X