Biaya haji 2025 turun tanpa kurangi kualitas pelayanan, Menag: Sesuai arahan Presiden

photo author
- Sabtu, 28 Desember 2024 | 10:25 WIB
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar saat menyampaikan keterangan terkait kuota haji 2025 di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/12/2024).  (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar saat menyampaikan keterangan terkait kuota haji 2025 di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/12/2024). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

HARIAN MERAPI - Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, biaya ibadah haji 2025 turun, tanpa mengurangi kualitas pelayanan.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa Presiden Prabowo memberikan perhatian khusus terhadap penyelenggaraan haji tahun depan.

"Skema usulan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 1446 H/2025 M sedang dilakukan revisi sesuai dengan arahan Presiden untuk menurunkan biaya tanpa mengurangi kualitas pelayanan," ujar Wakil Menteri Agama HR Muhammad Syafii di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (27/12/2024).

Hal itu disampaikan Wamenag usai menghadiri rapat dengan Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi dan arahan khusus dari Dewan Pengawas Haji Sufmi Dasco Ahmad bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) Mochamad Irfan Yusuf.

Baca Juga: Kasus lansia tewas tenggelam di Waduk Kedung Ombo, ini kronologinya

Dia mengatakan hasil revisi akan disampaikan kepada Komisi VIII DPR untuk dibahas dalam panitia kerja (Panja).

Panja Haji rencananya dibentuk 30 Desember 2024 pada rapat kerja dengan Komisi VIII DPR. Setelah itu, pemerintah dan DPR akan memutuskan berapa besar penurunan biaya haji tahun 2025.

“Yang pasti (biaya haji 2025) lebih murah. Meskipun DPR saat ini sedang reses, tapi mereka akan bersidang di masa reses untuk kepentingan bangsa dan negara. Baru setelah itu rapat panja. Di situlah baru diputuskan berapa biaya haji,” ucapnya seperti dilansir Antara.

Penurunan biaya haji 2025 akan diupayakan dari komponen penerbangan, akomodasi (pemondokan/hotel), konsumsi, transportasi, sebagai komponen utama biaya haji.

Baca Juga: Wacana denda damai bagi koruptor jadi perbincangan hangat, Supratman akhirnya sampaikan klarifikasi

Biaya penerbangan, misalnya, merupakan komponen tertinggi, persentasenya rata-rata 35-40 persen dari biaya haji adalah untuk penerbangan. Biaya-biaya lain juga akan dilakukan rasionalisasi, sehingga diperoleh angka biaya haji yang ideal.

“Output-nya adalah meningkatkan pelayanan, pembinaan, dan perlindungan bagi jamaah haji dengan biaya yang lebih efisien. Kami sedang mencoba menyisir kembali berdasarkan manajemen biaya yang lebih baik”, ujar Wamenag.

Guna keperluan kontrak di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) yang harus segera diselesaikan, Kementerian Agama akan meminta persetujuan DPR RI perihal penggunaan uang muka Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk mendukung kelancaran persiapan penyelenggaraan ibadah haji.

Baca Juga: 'Ambyar Mak Byar' segelintir film yang membahas tentang musik pop Jawa, begini kisah lengkapnya....

“Kontrak di Armuzna sesuai dengan kebijakan Pemerintah Arab Saudi harus segera untuk dituntaskan, karena jika tidak, kita akan kalah cepat dengan negara lain. Tentunya hal itu tidak kami inginkan," kata Syafii.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X