HARIAN MERAPI - Rangkaian kegiatan untuk menyemarakkan HUT ke-6 DPD Paguyuban Panatacara Yogyakarta (PPY) Sleman sudah dilaksanakan sejak awal November tahun ini.
Sebagai contoh, DPD PPY Sleman melaksanakan baksos memberi bantuan air bersih, studi budaya ke DPP Permadani Semarang dan menggelar Lomba Panatacara Bagi Pemuda.
Lomba Panatacara Bagi Pemuda ala DPD PPY Sleman diselenggarakan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Sleman, Selasa (3/12/2024).
Lomba ini antara lain bersinergi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Sleman.
Baca Juga: Unik, Ada 1.734 Nama Sutikno di Kabupaten Pati, Sering Buat Repot Saat Bikin Rekening di Bank
Menurut Ketua DPD PPY Sleman, Agus Wiranto, peserta lomba panatacara tersebut diikuti perwakilan dari kapanewon maupun kalurahan yang pernah mengikuti pelatihan panatacara yang diinisiasi PPY Sleman.
“Tahun ini ada 10 perwakilan, yakni dari kalurahan Argomulyo, Sendangtirto, Sidoagung, Sendangagung, Sumberrejo, Sinduadi dan Tridadi. Sedangkan perwakilan dari kapanewon, yaitu Moyudan, Pakem dan Sleman,” urainya.
Setiap perwakilan, sebut Agus, terdiri dari dua generasi muda (maksimal umur 30 tahun), satu orang dinilai saat sebagai panatacara dan satunya lagi saat pidato (sesorah).
Sebagai tim juri semua berasal dari praktisi panatacara, yaitu Teguh Subroto (Ketua) dan anggota terdiri dari Jumiran Hadi Prayitno serta Yani Setyawati.
Baca Juga: Peer group wahana siswa untuk mencari social identity
“Penilaian terutama ada empat faktor yaitu wiraga, wirama, wirasa dan wicara. Semua peserta saat dinilai, baik ketika sebagai panatacara maupun sesorah harus menggunakan Bahasa Jawa,” tandasnya.
Ketua Umum Panitia HUT ke-6 DPD PPY Sleman, Yuana Agus Dirgantara menambahkan, pembukaan lomba panatacara tersebut dilakukan Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Sleman, Arif Wibowo, mewakili Bupati Sleman.
Adapun sebagai puncak acara HUT ke-6 DPD PPY Sleman, yaitu pagelaran wayang kulit dengan lima dalang panatacara bertempat di Pendapa Kalurahan Condongcatur Depok Sleman, Rabu (11/12/2024) mendatang.
“Lakon pagelaran wayangnya, Wahyu Cakraningrat. Lalu dalangnya yang tampil bergantian, yaitu Ki Faizal Noor Singgih, Ki Agus Wiranto, Ki Budi Sutowiyoso, Ki Prasetya Banar dan Ki Jack Haryanto,” terangnya.
