AHY Ungkap Anggaran Pembangunan Giant Sea Wall Diperkirakan Mencapai Rp123 Triliun

photo author
- Minggu, 1 Desember 2024 | 21:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjawab pertanyaan awak media saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2024 di Jakarta, Minggu (1/12/2024).  (ANTARA/Harianto)
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjawab pertanyaan awak media saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2024 di Jakarta, Minggu (1/12/2024). (ANTARA/Harianto)

HARIAN MERAPI - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di pantai utara Jakarta membutuhkan kehadiran investasi.

AHY mengatakan bahwa anggaran pembangunan tanggul laut raksasa di pantai utara Jakarta dari wilayah Banten hingga Bekasi diperkirakan mencapai Rp123 triliun untuk delapan tahun ke depan.

"Jadi banyak pekerjaan infrastruktur dari ujung ke ujung dan tidak bisa hanya pemerintah pusat. Biayanya untuk delapan tahun itu kurang lebih Rp123 triliun, tidak mungkin dari APBN saja," kata AHY dilansir dari Antara dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2024 di Jakarta, Minggu (1/12).

Baca Juga: Prabowo Minta Tanggul Laut Raksasa Jakarta-Cirebon Dikaji untuk PSN

Baca Juga: Pertamina bantah Pertamax sebabkan mobil rusak, ini faktanya.....

AHY menyampaikan bahwa anggaran itu juga akan dipergunakan termasuk untuk perbaikan sanitasi termasuk normalisasi sungai, sehingga dia menekankan bahwa biaya sebesar ini tidak mungkin hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Oleh karena itu, kehadiran investasi dari dalam maupun luar negeri termasuk peran dari pengusaha Kadin sangat dibutuhkan untuk mewujudkan proyek itu.

"Inilah hadirnya investasi yang kuat dan kredibel tadi diperlukan. Dan di sini melibatkan banyak elemen dari pengusaha lokal juga dalam negeri," ujar AHY.

Baca Juga: Perhatian untuk warga Jateng selatan, BMKG: Siaga terhadap dampak hujan lebat

Dia menegaskan bahwa pembangunan tanggul laut raksasa di Pantai Utara Jakarta dirancang untuk mengatasi ancaman banjir rob dan penurunan permukaan tanah yang terus terjadi di kawasan tersebut.

Menurut AHY, pembangunan tanggul ini merupakan bagian dari proyek infrastruktur jangka panjang untuk melindungi kawasan pesisir utara Jakarta dan sekitarnya.

Ia mencontohkan, di Muara Baru misalnya, penurunan tanah mencapai 10 cm per tahun, sehingga tanggul setinggi 4,8 meter yang ada saat ini diperkirakan akan kehilangan efektivitasnya pada 2033.

Baca Juga: Ini yang dilakukan Kemenpora mencegah anak muda kecanduan judol

"Di Muara Baru misalnya itu setiap tahun turun kurang lebih 10 cm. Dalam 10 tahun berarti 1 meter. Nah tanggul-tanggul yang sudah dibikin dan sedang dilanjutkan Ini tingginya 4,8 meter, diperkirakan tahun 2033 sudah bisa bahaya lagi. Nah artinya perlu ada yang lebih tinggi lagi," tuturnya.

Tidak hanya terbatas di Jakarta, proyek ini juga akan mencakup daerah Pantura, seperti Kendal, Semarang, Kudus, hingga Jawa Timur.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X