HARIAN MERAPI - Kepala Basarnas Kusworo mengimbau para pendaki gunung tidak memaksakan diri untuk tetap melanjutkan perjalanan mendaki gunung saat ada larangan dari otoritas.
Menurutnya, mematuhi larangan otoritas adalah salah satu bentuk etika yang harus dikedepankan para pendaki.
Basarnas banyak menerima laporan peristiwa kecelakaan pendaki gunung terjadi karena sikap nekad diam-diam menerobos akses masuk jalur pendakian alih-alih tidak mengetahui kalau ada pelarangan, ataupun tidak dijaga dengan ketat oleh petugas penjaga gunung.
Dia mencontohkan misalnya seperti yang dialami puluhan orang pendaki Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Desember 2023.
Baca Juga: Hati yang bersih (qolbun salim) kunci hidup penuh kedamaian dan kebahagiaan
Saat itu para pendaki nekad melakukan pendakian meskipun Gunung Marapi berstatus waspada atau level II dan masih menghembuskan abu vulkanik.
Alhasil, tiga orang pendaki dievakuasi tim Basarnas dengan status meninggal dunia dan sekitar 53 orang lainnya selamat meski harus mendapatkan perawatan medis karena kelelahan, luka bakar, dan sempat menghirup abu vulkanik.
Pihaknya menyayangkan peristiwa tersebut belum menjadi kesadaran banyak orang, setelah tepat pada 17 Agustus 2024 hal serupa kembali dialami oleh lebih dari 10 orang pendaki Gunung Dukono, Halmahera Utara, Maluku Utara.
Baca Juga: Finishing Jadi Pekerjaan Rumah PSS Sleman di BRI Liga 1 Usai Tiga Laga Tanpa Cetak Gol
Padahal, kata dia, sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan pemerintah daerah sudah mengumumkan dan menyosialisasikan Gunung Dukono berstatus waspada atau level II dan menetapkan pelarangan untuk aktivitas pendakian.
Informasi yang dihimpun tim Basarnas di Ternate, Maluku Utara, para pendaki tersebut disambut oleh gumpalan abu vulkanik dari dalam kawah Gunung Dukono, yang tiba-tiba terjadi sesat mereka mencapai bibir kawah gunung api 1.335 (MDPL) itu.
Beruntung mereka berhasil mengevakuasi diri turun dari bibir kawah menghindari hembusan abu dan selamat.
Baca Juga: Saat Pidato di Kongres Partai NasDem, Prabowo: Saya Sedih Kalau Kita Punya Tradisi Caci Maki
"Informasi yang kami terima mereka selamat dibantu oleh warga dan para anggota organisasi pencinta alam setempat," ujarnya seperti dilansir Antara, Rabu (28/8/2024).
Dengan demikian, Kusworo berharap rentetan peristiwa membahayakan tersebut menjadi contoh yang nyata dan dipedomani oleh masyarakat, khususnya para penghobi mendaki gunung, sehingga hal serupa tidak kembali terulang.