HARIAN MERAPI - Pembangunan kompleks kantor Pemerintah Kabupaten Magelang dimulai pada tahun 1983. Namun Bupati Magelang Drh. Soepardi wafat pada tanggal 16 Agustus 1983, karena sakit.
Pengendalian pemerintahan Kabupaten Magelang kemudian dilaksanakan oleh Pelaksana Tugas Bupati Drs. Al. Soelistiyo, Pembantu Gubernur Jawa Tengah untuk Wilayah Kedu.
Perpindahan kedudukan pusat pemerintahan Kabupaten Magelang dari kota Magelang ke Kota Mungkid pada hari Kamis Pon tanggal 22 Maret 1984.
Baca Juga: Sejarah Kota Mungkid, pindah ibukota dari kota Magelang yang dirasa sudah terlalu ‘sumpeg’
Perpindahan ini ditandai dengan peresmian Kota Mungkid sebagai ibukota Kabupaten Magelang oleh Gubernur Jawa Tengah, H.M. Ismail. Surya sengkala kepindahan ibukota kabupaten ini, ”Tumataning praja trus manunggal.”
Jejak pemerintahan Kabupaten Magelang tidak lepas dari sejarah berdirinya Kabupaten Magelang. Sebelum menjadi kabupaten, wilayah ini merupakan “Kademangan” dari Kasunanan Surakarta.
“Dalem Kademangan” berlokasi di sebelah utara alun-alun kota Magelang. Tempat ini merupakan “Kebondalem”, kebun milik Sri Susuhunan di Keraton Surakarta.
Pemerintah Penjajah Inggris mengangkat Mas Ngabehi Danoekromo sebagai bupati pertama Magelang dan kademangan ini dipilih sebagai ‘Ibu Negari’.
Baca Juga: Buntut serangan siber, Presiden instruksikan BPKP audit tata kelola Pusat Data Nasional
Pengangkatan bupati ini sebagai konsekuensi perjanjian antara Pemerintah Penjajah Inggris dengan Kasultanan Yogyakarta pada tanggal 1 Agustus 1812 , yang menyerahkan
wilayah Kedu kepada Pemerintah Penjajah Inggris.
Mas Ngabehi Danoekromo menjadi bupati pertama di Kabupaten Magelang dengan gelar Raden Adipati Danoeningrat I.
Ketika penguasa Penjajah Inggris tersingkir oleh Penjajah Belanda, pemerintah Penjajah Belanda melantik kembali Mas Angabehi Danoekromo sebagai Bupati Magelang dengan gelar Raden Toemenggoeng Danoeningrat,
ini berdasarkan surat keputusan gubermen/pemerintah Penjajah Belanda tanggal 30 Nopember 1813.
Baca Juga: Pembagian dan Minum Susu yang Dilakukan Fakultas Peternakan UGM Pecahkan Rekor MURI, Ini Catatannya
Menurut catatan buku sejarah famili ‘Danoewilogo’ tentang berdirinya Negeri Magelang terbitan tahun 1936 halaman 39, bupati ini tewas dalam peperangan melawan laskar Pangeran Diponegoro di wilayah Kalijengking, pada tanggal 28 September 1825.