Kebijakan Biden Soal Gaza ditentang, Jubir Deplu AS mengundurkan diri

photo author
- Minggu, 28 April 2024 | 10:30 WIB
Ilustrasi - Bendera Amerika Serikat.  (ANTARA/Public Domain Pictures)
Ilustrasi - Bendera Amerika Serikat. (ANTARA/Public Domain Pictures)



HARIAN MERAPI - Kebijakan Presiden AS Joe Biden soal Gaza tak selalu mendapat dukungan dari pejabat di bawahnya.


Lantaran tidak setuju dengan kebijakan Biden tentang Gaza, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Hala Rharrit, mundur dari jabatannya.


Mundurnya Hala sebagai bentuk protes atas kebijakan pemerintahan Joe Biden di Jalur Gaza.
“Saya mengundurkan diri pada April 2024 setelah 18 tahun mengabdi secara terhormat dalam menentang kebijakan Amerika Serikat di Gaza. Diplomasi, bukan senjata. Jadilah kekuatan untuk perdamaian dan persatuan,” tulis Rharrit dalam unggahan LinkedIn-nya, menurut Al Arabiya baru-baru ini.

Baca Juga: Anda mengukur apa yang penting, simak peruntungan horoskop Shio Anjing sepekan mulai Minggu 28 April 2024

Rharrit menempati sejumlah posisi di Departemen Luar Negeri sejak 2005 dan menjadi juru bicara Timur Tengah dan Afrika Utara sejak Agustus 2022, menurut unggahan tersebut.

Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel mengatakan telah melihat laporan yang ditanya tentang pengunduran diri Rharrit, namun dirinya enggan berbicara seputar “masalah pribadi” dan menolak “mencari tahu secara spesifik”.

Patel menjelaskan bahwa opsi kanal perbedaan pendapat masih tersedia, mengingat terdapat kanal di Departemen Luar Negeri di mana para pegawai dapat menyampaikan pandangan berbeda mereka tentang sebuah kebijakan tertentu.

Baca Juga: Sejumlah ormas sambangi Nurcholis untuk sampaikan dukungan maju Pilkada Sleman 2024

“Pada akhirnya --keputusan siapa pun tentang apakah mereka ingin terus bekerja di suatu tempat atau tidak-- pada akhirnya itu adalah keputusan yang mereka ambil,” katanya.

“Itu bukan hal yang perlu kita bahas”.

Rharrit menjadi pejabat Departemen Luar Negeri AS ketiga yang mengundurkan diri secara terang-terangan sejak 7 Oktober, setelah pejabat urusan luar negeri di Biro Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Buruh, Annelle Sheline, mengumumkan pengunduran dirinya pada Maret.

Sebelumnya mantan direktur Biro Urusan Politik-Militer, Josh Paul, secara terbuka mengambil langkah serupa pada 19 Oktober.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X