Luncurkan Bansos JSLU, Gubernur DIY: Generasi Lanjut Usia Merupakan Kekayaan Tak Ternilai

photo author
- Kamis, 4 April 2024 | 06:30 WIB
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X (tengah) meluncurkan program bantuan sosial Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU).  (Foto: Awan Turseno)
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X (tengah) meluncurkan program bantuan sosial Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU). (Foto: Awan Turseno)

HARIAN MERAPI - Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara resmi meluncurkan program bantuan sosial Jaminan Sosial lanjut Usia (JSLU). Hal ini dilakukan untuk memastikan terpenuhinya hak dasar sekaligus meningkatkan kesejahteraan bagi lanjut usia (lansia).

Bantuan sosial (bansos) JSLU diluncurkan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X  di Warung Arnis, Kalurahan Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Rabu (3/4/2024).

Warung Arnis adalah salah satu warung yang termasuk dalam Warung Lanjut Usia Yogyakarta (Waluyo) yang menjadi tempat bagi para lansia membelanjakan bantuan yang diberikan.

Baca Juga: Gubernur DIY pastikan segera lakukan perbaikan jalan di Jalan Godean Sleman

Dalam sambutannya, Sri Sultan menyampaikan, bantuan sosial ini merupakan salah satu cara mewujudkan visi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat. Apalagi, keberadaan generasi lanjut usia merupakan sebuah kekayaan yang tidak ternilai.

“Berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan ini lah, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY memberikan jaminan hidup yang layak serta kenyamanan menjadi hal yang wajib dilakukan bagi lansia,” katanya.

Menurutnya, memberikan penghormatan dan penghargaan kepada para Lansia bukanlah sekedar pilihan. Tetapi, cara itu merupakan sebuah panggilan jiwa, kewajiban moral yang menuntut tindakan nyata dari pemerintah.

Baca Juga: Sidang PHPU Pilpres 2024, KPU : Sirekap tak bisa diserang virus

Dijelaskan, berdasarkan indeks pembangunan kesehatan, sudah terjadi penurunan angka kelahiran, kesakitan, kematian dan meningkatkan umur harapan hidup. Peningkatan usia harapan hidup ini harus diikuti dengan terciptanya generasi lansia yang tangguh, aktif, mandiri dan produktif.

Oleh karena itu, mesti dihadapkan pada tantangan penurunan fisik dan mental, semangat kaum lansia wajib dijaga agar tetap dapat berkontribusi bagi masyarakat.

“Faktanya, sekarang banyak para lansia yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya. Terutama yang hidup tanpa uang pensiun, aset atau tabungan. Ini yang harus kita perhatikan, layanan kita kepada mereka menjadi komitmen yang tidak boleh dikhianati,” ujar Sri Sultan.

Baca Juga: Awas! Pengoplos elpiji terancam penjara dan denda Rp60 miliar

Selain bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan lansia, bantuan ini dapat meningkatkan jumlah konsumsi mereka. Hal ini juga dapat memberikan dampak positif bagi penurunan angka kemiskinan.

“Saya melihat penurunan angka kemiskinan ekstrem sebagai sebuah tanda kemajuan karena bantuan sosial. Pada awalnya, mereka hanya mampu belanja Rp 500 ribuan saja, kini bisa belanja hingga Rp 800 ribuan karena ada tambahan Rp 300 ribu dari kita,” lanjutnya.

Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih menjelaskan, setiap bulan DIY menyalurkan bantuan sosial pangan kepada 8.000 lansia non penerima pensiunan, PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X