HARIAN MERAPI- Pemantauan harga dan stok bahan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri sangat penting dilakukan.
Langkah ini juga dilakukan oleh Pemkot Salatiga Jawa Tengah.
Pemantauan harga dan stok dilakukan dengan pemanfaatan teknologi sistem harga dan produksi komoditi yang terintegrasi dengan sistem informasi DATAKU.
Penjabat (Pj) Walikota Salatiga, Yasip Khasani, memimpin High Level Meeting (HLM) Ekuinda pengendalian inflasi menjelang Ramadan dan Hari Raya Idulfitri tahun 2024 di ruang kalitaman gedung Setda Salatiga, senin (04/03/24) lalu.
Yasip menyampaikan kenaikan harga bahan pokok terutama beras dan minyak goreng tidak dapat ditekan meskipun pemerintah telah menggelontorkan bantuan bahan pangan murah.
Langkah yang dapat dilakukan pemerintah adalah penjaminan kelancaran distribusi bahan pangan pokok, ketersediaan stok, mutu atau kualitas bahan, dan harga yang stabil.
Untuk menjaga harga agar stabil, yang dilakukan pemerintah adalah, pertama dengan melakukan pemantauan harga, stok barang, dan prioritas barang.
Kedua, dengan melakukan operasi pasar.
Pemantauan harga dan stok dilakukan dengan pemanfaatan teknologi system harga dan produksi komoditi yang terintegrasi dengan sistem informasi DATAKU.
Sedangkan untuk operasi pasar, pemerintah berkoordinasi dengan TNI dan Polri serta instansi terkait.
Sinergi dan kolaborasi pemerintah dengan berbagai pihak termasuk TNI, Polri, BPS, Bulog, serta instansi lainnya bisa membantu menjaga tingkat inflasi di Kota Salatiga.
Baca Juga: Sukses Kelola Sampah Secara Terintegrasi, Sleman Raih Penghargaan Adipura 2023
"Kolaborasi ini diperlukan untuk menghadapi naiknya intensitas belanja di bulan Ramadan. Kebutuhan akan beras, gula, kedelai, minyak, dan gas akan melonjak sehingga perlu diawasi oleh pemerintah daerah," kata Yasip Khasani.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dispangtan, Kepala Disdag, Kepala Dinkop UKM, Kepala Dinas PUPR, perwakilan dari Kodim, BPS Kota Salatiga, serta pihak lain yang terkait.*