HARIAN MERAPI - Sampah masih menjadi masalah serius di DIY, termasuk di kawasan pariwisata.
Acap sampah berserakan di kawasan pariwisata, terutama di kawasan pedagang makanan.
Berkenaan hal itu, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) memberikan pelatihan dan praktik pemilahan sampah kepada pedagang makanan di kawasan destinasi Candi Prambanan.
Baca Juga: Kabar gembira, beasiswa PIP 2024 untuk siswa madrasah segera cair
Hal itu dilakukan guna mendukung pariwisata ramah lingkungan.
"Pelatihan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap budaya ramah lingkungan melalui upaya daur ulang limbah di kawasan wisata," kata Corporate Secretary PT TWC AY Suhartanto di Sleman, Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, program pelatihan ini juga implementasi dari Pilar Sosial dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 12 yaitu Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab.
"Pelaksanaan program ini merupakan bagian dari penerapan tanggung jawab sosial yang juga tertuang di salah satu inti dari ISO 26000 yaitu tanggung jawab terhadap lingkungan," katanya.
Baca Juga: Penampakan TPS Horor yang Didirikan di Kompleks Makam oleh KPPS Simokerto Surabaya
Ia mengatakan pelatihan pemilahan sampah ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam penerapan "sustainable tourism" yang lebih ramah lingkungan dengan meminimalkan jumlah sampah yang dihasilkan per harinya.
"Hal ini diharapkan turut membantu pemerintahan daerah dengan meminimalkan beban sampah yang dibuang ke TPU. Destinasi Candi Prambanan bisa menjadi contoh pengelolaan sampah yang bertanggung jawab," katanya.
Suhartanto mengatakan, menjaga kelestarian destinasi merupakan tanggung jawab semua pihak yang beraktivitas di sana, baik pengelola, pedagang dan wisatawan.
Baca Juga: KedaiKOPI Nilai Prabowo-Gibran Unggul karena Efek Jokowi
"Melalui adanya pelatihan ini, diharapkan tiap pedagang di Candi Prambanan memiliki kesadaran untuk memilah dan memilih sampah secara teratur. Sehingga tercipta kawasan destinasi yang nyaman dan asri untuk dikunjungi," katanya.