Ini tiga wilayah di Sumedang yang terdampah gempa parah

photo author
- Senin, 1 Januari 2024 | 11:30 WIB
Pasien RSUD Kabupaten Sumedang dipindahkan ke Jalan Raya pascagempa bumi dengan magnitudo 4,8 yang terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). ( ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Pasien RSUD Kabupaten Sumedang dipindahkan ke Jalan Raya pascagempa bumi dengan magnitudo 4,8 yang terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). ( ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

HARIAN MERAPI - Gempa di Kabupaten Sumedang Jawa Barat membawa dampak serius berupa kerusakan bangunan dan korban luka.


Paling tidak ada tiga wilayah di Kabupaten Sumedang yang terdampak gempa cukup parah dan membutuhkan penanganan segera.


Demikian disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman dalam keterangan di Bandung, Senin.

Baca Juga: Gempa di Sumedang, pasien RSUD dievakuasi, begini situasinya


Ia menyatakan ada tiga wilayah yang terdampak cukup parah akibat gempa bumi di penghujung tahun 2023 di daerah itu, yakni Tegalsari, Cipamengpeuk, dan Babakan Bukit.

Herman juga mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, terdapat 14 desa di wilayah Sumedang yang terdampak gempa bumi dengan 84 unit rumah rusak ringan hingga berat. Ada juga korban luka-luka tertimpa bangunan, namun tidak ada korban jiwa.

"Tim sudah diturunkan ke lapangan dari BPBD, BMKG, dan pemda untuk asesmen, mendata kerusakan di lapangan. Sementara ini sudah terkendali, hanya beberapa warga terluka," kata Herman .

Baca Juga: Meriahnya Perayaan Pergantian Tahun di Malioboro, Penyulut Flare Berhasil Dihalau Polisi


Herman menuturkan dirinya juga menerima laporan bahwa dua rumah sakit ikut terdampak, yakni RSUD Sumedang dan RS Pakuwon dengan pasien sempat dievakuasi ke luar rumah sakit dan dirawat di tenda darurat.

"Saat kejadian di RSUD Sumedang terdapat 248 pasien rawat inap dan 83 pasien UGD. Bagian yang terdata rusak adalah paviliun dan ruangan VIP. Pasien saat ini aman dan disiapkan tenda darurat," ujar Herman.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno meluruskan kabar bohong yang menyebut perihal akan adanya gempa bumi susulan dengan kekuatan yang lebih besar.

Dia menegaskan bahwa kabar gempa susulan itu adalah informasi yang tidak benar dan dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, karena hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan akan terjadi gempa bumi.

Baca Juga: Ganjar Jenguk Dua Relawan Korban Penganiayaan di Boyolali

Baca juga: Semalam 248 pasien RSUD Sumedang dievakuasi akibat gempa

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X