HARIAN MERAPI - Ungkapan sarkasme Prabowo 'ndasmu etik' mengundang banyak komentar.
Ucapan itu disampaikan saat acara internal partai, yakni bertemu dengan kader Gerindra. Juru bicara mengatakan, ungkapan itu dalam konteks bercanda.
Meski demikian, ucapan ndasmu etik, yang bermula dari serangan kepada dirinya saat debat capres di KPU viral di media sosial.
Pengamat politik Karyono Wibowo menyayangkan ungkapan sarkasme "ndasmu etik" yang keluar dari mulut calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang viral di media sosial.
"Sangat disayangkan, capres nomor urut dua Prabowo Subianto menggunakan kata-kata yang mengandung unsur sarkastis," kata Karyono melalui layanan pesan di Jakarta, Sabtu (16/12) malam.
Ia mengatakan Prabowo sebagai tokoh terpandang yang kini menjadi capres semestinya menghindari kata sarkastik dan dimaknai sebagai diksi umpatan.
Baca Juga: Seorang anggota PPK di Luwu dilaporkan meninggal karena kecapean, ini kronologinya
Menurut Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) itu, kata “ndasmu” dalam bahasa Jawa merupakan umpatan paling kasar.
"Pernyataan Prabowo tersebut mengandung umpatan sarkasme yang bagi masyarakat, khususnya suku Jawa, bisa menilai bahwa ucapan tersebut tidak mencerminkan etika kesantunan dalam bertutur sehingga bisa menimbulkan citra negatif bagi Prabowo," kata Karyono.
Seharusnya, menurut Karyono, kata itu tidak terucap dari mulut Prabowo yang sedang berusaha mencari simpati masyarakat untuk memilihnya sebagai Presiden RI.
"Saya tidak mengerti apakah Prabowo slip of the tongue (keseleo lidah, red) atau tidak mampu menahan emosi dan masih jengkel akibat dihujani serangan pertanyaan saat debat perdana," katanya.
Baca Juga: Kebiasaan ngemil bisa akibatkan obesitas, begini cara mencegahnya
Sementara itu, juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan bahwa ungkapan Prabowo yang disampaikan di hadapan kader Gerindra dalam acara internal partai tersebut dalam konteks bercanda.