BKSDA Sumbar akan dimintai keterangan terkait aktivitas pendakian Gunung Marapi

photo author
- Rabu, 6 Desember 2023 | 22:00 WIB
Erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat yang masih terus terjadi sejak Minggu (3/12) hingga hari ini. Erupsi ini membuat Tim SAR gabungan harus menunda dan waspada saat melakukan proses evakuasi dan pencarian korban yang berada di sekita puncak.  (Antara/Altas Maulana)
Erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat yang masih terus terjadi sejak Minggu (3/12) hingga hari ini. Erupsi ini membuat Tim SAR gabungan harus menunda dan waspada saat melakukan proses evakuasi dan pencarian korban yang berada di sekita puncak. (Antara/Altas Maulana)

HARIAN MERAPI - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat akan dimintai keterangan terkait aktivitas pendakian yang pada akhirnya menelan korban jiwa saat Marapi mengalami erupsi pada Minggu (3/12), mereka terjebak saat erupsi terjadi.

"Jadi nanti akan kami mintai keterangan terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) dan aturan terhadap aktivitas pendakian Marapi, untuk keadaan normal bagaimana untuk status waspada bagaimana," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyono di Padang, Rabu (6/12/2023).

Ia mengatakan pihak BKSDA Sumbar akan dimintai keterangan karena merupakan instansi yang bertanggung jawab terhadap aktivitas pendakian di Taman Wisata Alam (TWA) Marapi.

"Dengan adanya kejadian bencana hingga kemudian menimbulkan korban jiwa, tentu instansi yang bertanggung jawab perlu dimintai keterangan," jelasnya.

Baca Juga: Cerita misteri suami membunuh tikus saat istri sedang hamil, ketika lahir sang jabang bayi jadi memiliki kumis mirip tikus

Sementara itu untuk upaya pencarian dan evakuasi para pendaki, Dwi mengatakan pada Rabu siang tim SAR gabungan menemukan satu lagi korban dalam keadaan meninggal dunia.

Korban yang dilaporkan berjenis kelamin perempuan itu tengah dievakuasi turun untuk selanjutnya menjalani proses identifikasi oleh Tim DVI.

Dengan ditemukannya satu pendaki tersebut maka pendaki yang seluruhnya terdata sebanyak 75 orang sudah ditemukan.

Data 75 orang tersebut merujuk kepada daftar para pendaki yang dihimpun oleh posko BKSDA Sumbar dimana mereka mendaftar secara dalam jaringan (online) sebelum melakukan pendakian.

Baca Juga: Kakak Hary Tanoesodibyo, Rudy Tanoe dipanggil KPK sebagai saksi kasus dugaan korupsi bansos

Dwi mengatakan proses pencarian serta penyusuran masih terus dilakukan pihaknya bersama Tim SAR gabungan di kawasan Marapi guna memastikan tidak ada korban lain.

"Data tujuh puluh lima orang itu adalah mereka yang terdaftar di online. Dikhawatirkan masih ada pendaki lain yang mendaki tanpa mendaftar di aplikasi sehingga pencarian terus dilanjutkan," jelasnya seperti dilansir Antara.

Ia menjelaskan personel gabungan di lokasi terus berupaya menyisir serta mencari korban meskipun dihadang oleh hujan abu serta erupsi yang masih terjadi.

Upaya pencarian dan evakuasi melibatkan tim dari berbagai instansi mulai dari Polri, TNI, Basarnas, BPBD, PMI, masyarakat sekitar, dan lainnya.(*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X